Perubahaniklim

Perubahan Iklim Bisa Memicu Indonesia Merugi Rp544 Triliun
Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Medrilzam menyebutkan potensi kerugian ekonomi Indonesia akibat adanya perubahan iklim.
Dari 10 kota itu, sebanyak empat kota telah menandatangani komitmen, yakni Samarinda, Mataram, Ternate, dan Bandar Lampung.
Laporan global organisasi Save the Children berjudul Born into the Climate Crisis menyebut krisis iklim di Indonesia membawa dampak nyata.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meneliti kondisi es abadi di puncak pegunungan Jayawijaya, Papua. Kondisi es disebut menyusut.
Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Medrilzam mengatakan Indonesia bisa mengalami kerugian.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bakal memasukkan materi penanganan perubahan iklim ke kurikulum.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres mengatakan para peserta KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia, gagal mencapai
Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan Indonesia dapat menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara secara bertahap.
Batu bara merupakan kontributor tunggal terbesar perubahan iklim.
Seorang wartawan Swedia menderita gegar otak akibat dipukuli saat meliput Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim di Glasgow, Skotlandia.
Para pemimpin dunia menyampaikan komitmen mengakhiri deforestasi pada 2030 dalam konferensi iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia.
Indonesia memiliki arti strategis dalam menangani perubahan iklim. Apalagi, Indonesia merupakan salah satu pemilik hutan tropis terbesar di dunia.
Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mengikuti Paris Agreement dalam penyusunan peta jalan transisi energi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan Indonesia akan memainkan peran penting menyelamatkan bumi.
Indonesia disebut sebagai Negara Adidaya iklim oleh Ketua COP26, Alok Sharma.
Aktivis iklim Greta Thunberg mengatakan kepada media BBC, konferensi tingkat tinggi (KTT) tidak cukup untuk mengatasi masalah perubahan iklim.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan gletser di wilayah timur Afrika diperkirakan mencair dalam kurun waktu dua dekade.
Sebuah analisis mengungkapkan sejumlah negara secara historis bertanggung jawab atas sebagian besar emisi karbondioksida (CO2).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membentuk task force keuangan berkelanjutan di sektor jasa keuangan.
Tak hanya hantaman pandemi covid-19, perubahan iklim tengah membayang-bayangi sejumlah negara di dunia.