Vaksin

Guru Tertunda Vaksinasi akan Dijadwal Ulang
Kepala Dinas Kesehatan Bandar Lampung, Edwin Rusli, menargetkan vaksinasi kepada 12.088 guru. Program itu berakhir pada Sabtu, 6 Maret 2021.
Puluhan guru dari berbagai sekolah memenuhi antrean di SMPN 1 Bandar Lampung untuk menunggu giliran mendapat vaksin yang menjadi harapan mengajar.
Sebanyak 174 guru SMP di wilayah kerja kecamatan Enggal, Bandar Lampung, menjalani vaksinasi Covid-19.
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung menerima 148.200 dosis vaksin dari Pemerintah Pusat.
Vaksinasi tahap I bagi tenaga kesehatan (nakes) ditarget selesai pada Maret ini.
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, meninjau pelaksanaan vaksinasi tahap II, di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).
Ketua Satgas Covid-19 IDI Lampung, Boy Zaghlul Zaini tidak menerima adanya kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).
Dinas Kesehatan Lampung mulai melaksanakan vaksinasi covid-19 tahap II. Program tersebut diawali kepada petugas pelayanan publik di lingkungan Dinkes.
Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) menargetkan ada 2.400 penerima vaksin covid-19 pada tahap II ini.
Vaksin tahap II mulai didistribusikan pemerintah pusat. Di wilayah Lampung, Kota Bandar Lampung mendapat jatah vaksin paling banyak yakni 32.200 dosis
Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mendapatkan jatah vaksin tahap dua sebanyak 960 vial.
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, berharap kehadiran program vaksinasi mandiri mampu mempercepat tercapainya kekebalan kelompok.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampung merencanakan untuk memulai vaksinasi pada pekan ini.
Pemerintah menempatkan wartawan sebagai penerima vaksin tahap II.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pesawaran, Hisam, mengatakan guru yang akan menerima vaksin berdasarkan data pokok pendidik.
Tim tersebut bertugas mengawal dan menyukseskan program pemerintah.
Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di Provinsi Lampung semester II tahun 2020 tercatat 9.088.199 orang.
Vaksinasi tahap dua termin satu untuk petugas pelayanan publik dan masyarakat lanjut usia (lansia) mulai dilaksanakan.
VAKSIN Covid-19 memang benar-benar mahal dan barang langka. Mahal karena memang tidak dijual. Langka karena masih dalam proses uji klinis.