MESUJI

Limbah Pabrik Triplek di Mesuji Terbakar
Romica (37) warga setempat mengatakan, kebakaran limbah triplek terjadi sejak dini hari tadi.
Sulpakar mengatakan jika kepala desa terpilih harus segera turun ke masyarakat dan pahami aturan serta tanggung jawab.
Harga sawit di Mesuji kini di kisaran Rp2.250 per kilo gram (kg).
Saat ini, Mesuji hanya memiliki satu unit mobil pemadam dengan kapasitas 3000 liter. Satu unit lainnya dengan kapasitas 5000 liter.
Pariman menjelaskan jika luasan itu bisa saja bertambah karena beberapa kecamatan belum memberikan laporan pendataannya.
Hal itu ditegaskan Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto.
Ardian, warga Desa Bujung Buring, Kecamatan Tanjung Raya, mengatakan debu jalan terparah dirasakan dari ruas jalan Brabasan menuju Kecamatan Mesuji.
Dana yang digunakan untuk proyek tersebut berasal dari DAK dan DAU.
Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto meminta masyarakat untuk kembali kompak usai Pilkades.
Saat ini, dari 29.000 Ha luas tanam periode April-September, sudah ada sekitar 5.000 ha yang panen.
Pembentukan tim tersebut sesuai SK Bupati No. B/1176/1.02/HK/MSJ/2023 tertanggal 16 Maret 2023.
Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Mesuji menyebut Lembaga Pelatihan Kerja Luar Negeri (LPK-LN) dapat menekan angka TPPO.
Kepala Dinas Pertanian Mesuji, Pariman mengatakan, harga gabah saat ini Rp6.400 per kilo gram.
Keluhan yang sama juga dirasakan Abdul, warga Desa Simpang Mesuji, Kecamatan Simpang Pematang yang tinggal berdampingan dengan Kawasan Hutan Register
Dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan Mesuji pada 2024 naik Rp9,64 miliar. Peningkatan itu membuat lebih banyak sekolah yang menerima.
Kasus seperti ini, lanjut dia, sesungguhnya secara nasional merata terjadi.
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan SIpil (Disdukcapil) Mesuji, dalam kurun waktu enam bulan ada penambahan 1.744 penduduk di wilayahnya.
Total Daftar Calon Sementara (DCS) dari PKB sendiri di Kabupaten Mesuji mencapai 30 peserta
Semua gelaran yang menelan biaya hingga Rp.46 juta itu tidak sepeserpun menggunakan APBDes alias biaya pribadi kepala desa.
Dirinya yang bertugas sebagai Perwira Upacara langsung berlari dan memanjat tiang bendera untuk meraih tali yang terputus.