#beritalampung#beritalampungterkini#cuacaekstrem#waspadai

Waspadai Cuaca Ekstrem yang Masih Terjadi

( kata)
Waspadai Cuaca Ekstrem yang Masih Terjadi
Personel BPBD Pesisir Barat membersihkan pohon tumbang dan material longsor di Jalinbar Pekon Pemerihan, Kecamatan Bengkunat, perbatasan dengan Tanggamus, beberapa waktu lalu. Dok BPBD Pesisir Barat


Krui (Lampost.co) -- Warga Pesisir Barat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang masih kerap terjadi. Terutama para nelayan untuk bersabar tidak melaut saat kondisi cuaca tidak memungkinkan.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat, Herman, mengatakan meskipun akibat cuaca ekstrem saat ini relatif hanya terjadi beberapa bencana alam dalam kapasitas kecil, warga untuk terus waspada mengantisipasi dampak bencana yang terjadi.

"Iya masih sering terjadi cuaca ekstrem, seperti gelombang tinggi laut.  Selain itu terjadi pohon tumbang pada Jumat lalu dan longsor kecil tidak sampai menutup badan jalan di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Pekon Pemerihan, Kecamatan Bengkunat, perbatasan dengan Tanggamus. Petugas kami telah membersihkan material longsor dan pohon tumbang tersebut," katanya, Minggu, 26 Februari 2023.

Baca juga: Pembuatan Sumur Resapan dan Embung Dapat Menangkal Banjir

Untuk bencana alam lainnya, seperti tergerusnya rumah warga dan sebagian Jalinbar di Pekon Laay, serta banjir di Pekon Tembakak, Kecamatan Karyapenggawa, yang menyebabkan kerusakan infrastruktur, pihaknya telah mengusulkan dan melaporkan hingga tingkat pusat untuk perbaikan kerusakan dan normalisasi sungai, pemasangan talut dan beronjong di daerah aliran sungai yang rusak.

"Kalau jumlah kerusakan sepanjang pada 2022 telah kami usulkan, tapi jumlah yang kami usulkan ke pihak terkait saya tidak ingat. Namun, yang sudah kami laporkan dan usulkan adalah kerusakan akibat banjir Way Laay dan Way Tembakak untuk dilakukan perbaikan oleh Dinas PU kabupaten dan Kementerian PU untuk jalan dan jembatan di Jalinbar," ujarnya.  

Di wilayah Pesibar terdapat sekitar 22 aliran sungai besar. Untuk itu, pihaknya mengimbau warga yang tinggal di lokasi rawan longsor dan bantaran sungai untuk sementara tidak tinggal di lokasi itu atau mengungsi sementara kalau terjadi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi bencana alam.

"Begitu juga dengan para nelayan jangan dulu melaut kalau cuaca tidak memungkinkan," katanya.

Muharram Candra Lugina








Berita Terkait



Komentar