#musimkemarau#kebakaranhutan#bencana#bpbd#bmkg

Waspada, 3 Daerah di Lampung Ini Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan

( kata)
Waspada, 3 Daerah di Lampung Ini Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). (Foto:Antara)


Bandar Lampung (lampost.co) -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung memetakan tiga wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lampung, Joni Toyib, menjelaskan Badan Meteorologi, Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi pada 2023 curah hujan Indonesia akan menurun drastis sehingga akan mengalami kondisi lebih kering. Kondisi itu berpotensi terjadinya Karhutla semakin tinggi karena kondisi lahan yang kering.

"Ada tiga wilayah yang berisiko tinggi terjadinya karhutla di Lampung pada musim kemarau, yakni Way Kanan, Pesisir Barat, dan Lampung Timur," ujar Joni, Rabu, 10 Mei 2023.

BACA JUGA: Warga Lampung Diminta Sadar Risiko Bencana Musim Kemarau

Untuk itu, BPBD meminta masyarakat menghindari pembakaran rumput dan puing saat cuaca berangin, memastikan api padam, dan melaporkan titik api untuk pencegahan.

Selain Karhutla, masyarakat cenderung akan mengalami krisis air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saat kemarau.

BACA JUGA: Gawat! Musim Kemarau Nyamuk Lebih Agresif, Ini Trik Menghindari Gigitannya

Untuk situasi itu, pihaknya akan menerjunkan mobil tangki air ke daerah yang terjadi kekeringan. “Kalau fasilitas yang di kabupaten/kota belum mampu memenuhi, nanti mereka akan mengajukan bantuan ke BPBD provinsi," ungkapnya.

Dia mengajak masyarakat untuk meminimalisasi dampak kekeringan akibat musim kemarau yang diprediksi lebih panjang dengan menerapkan konsep kesiapsiagaan bencana.

"Kami mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan air, menjaga sumber mata air, dan membuat penampungan hujan sejak dini," tuturnya.

Anggaran Penanganan Bencana

Dia melanjutkan, dalam mengatasi musim kemarau itu terdapat anggaran Rp15 miliar yang dikucurkan untuk penanganan bencana.

"Anggaran yang kami gunakan lebih ke arah kebutuhan masyarakat saat bencana secara umum. Tapi, kalau kita butuh anggaran lebih bisa menganggarkan ke belanja tak terduga (BTT) untuk penanggulangan dan ada juga dana siap pakai dari BNPB," kata dia.

Effran Kurniawan








Berita Terkait



Komentar