Warga Muhammadiyah di Balikbukit Lampung Barat Hari Ini Rayakan Idulfitri

Liwa (Lampost.co): Ratusan warga Muhammadiyah di Pekon Sebarus, Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat telah merayakan Idulfitri 1444 Hijriah dengan menggelar salat id di lapangan pekon setempat, pada Jumat pagi, 21 April 2023.
Salat id itu diikuti dari yang anak-anak, muda maupun orang tua, baik laki maupun perempuan. Kendati sesama warga di wilayah itu terdapat perbedaan tentang penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah sebagaimana yang telah ditetapkan pemerintah, namun hal itu tidak menjadi persoalan.
Gema takbir pada salat id yang mereka laksanakan di lapangan sepak bola itu tampak menggema di wilayah tersebut. Hal itu dikarenakan warga yang tinggal di satu pekon itu merupakan kompleks warga Muhammadiyah.
Baca juga: Warga Muhammadiyah Salat Id di Halaman UML Bandar Lampung Jumat Pagi
Salat id mereka laksanakan di lapangan itu dengan alasan, selain karena ada peningkatan jumlah jemaah mengingat banyak warga perantau yang pulang, juga untuk mengantisipasi agar sesama jemaah bisa bergerak secara leluasa beribadah, sehingga tidak saling berhimpitan satu sama lain.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lampung Barat Martin Wizep, mengaku pelaksanaan salat Idulfitri warga Muhammadiyah dilaksanakan bekerja sama dengan DKM Masjid Annur Pekon Sebarus, yang pelaksanaanya telah berjalan dengan lancar.
Ia mengaku tahun ini banyak warga yang pulang ke kampung halaman untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga dan sanak saudara. Karena itu, jumlah jemaah Muhammadiyah yang mengikuti salat id mengalami peningkatan dibanding Idulfitri tahun lalu.
Baca juga: Ketua PW Muhammadiyah Lampung Sebut Idulfitri Boleh Tidak Bersamaan Tetapi Harus Jaga Ukuwah
Ia mengaku, jumlah jemaah yang mengikuti salat id di lapangan Sebarus ini diperkirakan 1.500-an. "Awalnya diperkirakan sekitar 500-an sehingga rencana semula salat id digelar di masjid, namun karena jumlahnya banyak maka dialihkan ke lapangan," kata dia.
Mengenai perbedaan keputusan Idulfitri 1444 Hijriah antara Muhammadiyah dengan pemerintah, menurutnya itu adalah rahmat untuk semua dan hal itu karena perbedaan dan tidak ada masalah. Sebab semua bisa harus saling menghargai dan menghormati.
Sebab menurutnya, masing-masing memiliki pandangan dan landasan yang kuat yang dilaksanakan berdasarkan taqwa. Keduanya benar sepanjang dilaksanakan dengan keyakinan. "Karena itu apa pun keputusan, baik yang merayakan Idulfitri hari ini maupun yang melaksanakan salat id besok, semua juga akan menjadi amal berdasarkan taqwa," pungkasnya.
Adi Sunaryo
Komentar