Warga Kacapura Tanggamus Bentuk Tim Sibat

Kotaagung (Lampost.co) -- Sebanyak 20 warga Pekon Kacapura, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus membentuk tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat). Mereka bersedia membaktikan waktu, tenaga, dan pikiran mereka sebagai relawan siaga bencana.
Salah satu anggota Sibat di Pekon Kacapura, Muchlis mengatakan, bermukim di lokasi yang teridentifikasi sebagai daerah rawan bencana, dia sadar pentingnya perilaku siaga. Karena ketika musibah datang, minimal mereka tidak panik.
"Pekon Kacapura ini hampir setiap tahun terjadi musibah banjir, bahkan kadang sampai dua kali dalam setahun. Sehingga saat hujan melebihi waktu dua jam, kami telah bersiap siaga dan memberikan peringatan dini ke warga," kata dia, Rabu, 27 September 2023.
Ia menuturkan, tim Sibat merupakan relawan Palang Merah Indonesia (PMI). Mereka menyatakan diri menjadi relawan PMI pada 2020 lalu. Tujuannya agar dapat mengurangi risiko saat terjadi bencana.
"Kami telah diberikan pelatihan deteksi dini musibah, cara-cara evakuasi, dan langkah-langkah saat musibah datang. Misalnya saat banjir datang, apa saja yang didahulukan untuk dievakuasi dan barang-barang wajib diselamatkan," ujarnya.
Selain itu, mereka juga mensosialisasikan perubahan perilaku kesiapsiagaan ini warga sekitar. Dengan demikian, dengan adanya kesadaran diri pentingnya siaga bencana dapat minimalisir kerugian saat musibah datang.
"Selain itu, setiap anggota tim Sibat bertugas menyosilisasikan ke warga baik secara door to door, di sekolah dan saat ada pertemuan di balai desa. Kami juga membuat banner, membuat tanda jalur evakuasi dan titik kumpul," ungkapnya.
Sementara itu, menurut keterangan Kepala Markas PMI Kabupaten Tanggamus, Encep Saptoni, bahwa dasar pembentukan Sibat adalah program pengurangan risiko bencana bagi wilayah yang selalu terdampak bencana dan mewujudkan desa tangguh bencana dengan indikator atau komponen BNPB.
"Saat ini, relawan Sibat dengan inisiasi PMI Tanggamus telah terbentuk di tujuh pekon di Kecamatan Semaka dengan anggota berjumlah 20 orang setiap pekonnya," ujarnya.
Ia menjelaskan, ketujuh pekon itu teridentifikasi sebagai daerah rawan bencana, seperti banjir dan longsor. Yaitu, Pekon Srikaton, Pardawaras, Waykerap, Sedayu, Sukaraja, Bangunrejo, dan Pekon Kacapura.
Adapun pelatihan yang sudah diberikan kepada relawan Sibat yaitu, pelatihan pengurangan risiko bencana, pelatihan pertolongan pertama, pelatihan mengenai peringatan dini dan aksi dini, pelatihan upaya upaya mitigasi bencana. "Kemudian pelatihan integrasi dan pengarusutamaan PRB-API ke dalam RPJMDes dan RKPDes, pelatihan kampanye pengurangan risiko bencana dan pelatihan simulasi aksi dini," tandasnya.
Deni Zulniyadi
Komentar