#phk

Usai Pecat 11 Ribu Karyawan, Meta Bersiap PHK Lagi

( kata)
Usai Pecat 11 Ribu Karyawan, Meta Bersiap PHK Lagi
Facebook. AFP.


Jakarta (Lampost.co) -- Platform Meta, induk Facebook sedang merencanakan pemotongan pekerjaan baru dalam upaya reorganisasi dan perampingan yang dapat memengaruhi ribuan pekerja.

 Tahun lalu, perusahaan media sosial ini melepaskan 13 persen dari tenaga kerjanya atau lebih dari 11 ribu karyawan. Keputusan itu karena perusahaan bergulat dengan biaya yang melonjak dan pasar iklan yang lemah.

Meta sekarang berencana meratakan lapisan manajemen antara bos top Mark Zuckerberg dan magang perusahaan, The Washington Post mengutip seseorang yang akrab dengan masalah tersebut, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 23 Februari 2023.

BACA JUGA: Meta PHK 11 Ribu Karyawan

Juru bicara Andy Stone dalam serangkaian tweet mengutip beberapa pernyataan sebelumnya Zuckerberg yang menyarankan lebih banyak pemotongan yang sedang dalam perjalanan.

Dia mengatakan kepada investor awal bulan ini PHK tahun lalu adalah awal untuk langkah efisiensi. Dia mengatakan akan bekerja meratakan struktur orang dan menghilangkan beberapa lapisan manajemen menengah.

PHK tahun lalu adalah yang pertama dalam sejarah 18 tahun Meta. Perusahaan teknologi lain memangkas ribuan pekerjaan, termasuk Google Parent Alphabet, Microsoft, dan Snap.

Meta menjadi platform yang menarik selama pandemi covid-19 untuk memenuhi lonjakan penggunaan media sosial konsumen yang macet di rumah. Namun, bisnis Meta menderita pada 2022 ketika pengiklan menarik iklan di tengah kenaikan suku bunga yang naik dengan cepat.

Meta yang pernah bernilai lebih dari USD1 triliun, sekarang bernilai USD446 miliar. Saham Meta turun sekitar 0,5 persen pada Rabu, 22 Februari 2023.

Perusahaan mengatakan juga akan mengurangi ruang kantor, pengeluaran diskresioner yang lebih rendah dan memperpanjang pembekuan perekrutan hingga 2023 untuk mengendalikan biaya.

Lebih dari 100 ribu pemangkasan hubungan kerja (PHK) diumumkan di perusahaan AS pada Januari, dipimpin perusahaan teknologi, menurut laporan dari perusahaan ketenagakerjaan Challenger, Gray & Christmas.

Effran Kurniawan








Berita Terkait



Komentar