Tunda PTM, Instagram Wali Kota Bandar Lampung Diserbu Curhatan Orang Tua Siswa

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengumumkan penundaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) melalui akun Instagram-nya. Dalam unggahannya itu, Eva beralasan penundaan PTM dilakukan seiring adanya peningkatan kasus harian covid-19.
“Dengan berat hati Bunda menyampaikan bahwa PTM yang rencanakan akan dilakukan 7 Februari mendatang, harus ditunda dua pekan. Hal itu dikarenakan ada peningkatan kasus dan terdapat penyebaran covid-19 di tingkat sekolah,” tulisnya di akun @eva_dwiana, Kamis, 3 Februari 2022.
Postingan itu lantas mengundang banyak komentar dari netizen. Ada yang mengaku sedih atas penundaan PTM.
Baca: Bandar Lampung Batalkan Rencana PTM Pada 7 Februari
Salah satu komentar yang ditulis akun Sella Sukesi, misalnya, bercerita telah membelikan seragam baru untuk anaknya bersekolah. Sayangnya, ia lagi-lagi harus kecewa dengan kabar penundaan PTM tersebut.
“Bun, sudah beli seragam sekolah sejuta lebih, Bun. Nanti sempit lagi, Bun, seragam anaknya,” tulis @sellasukesi_cici
Komentar lainnya datang dari Suciana Putri yang mengaku sedih karena angan-angannya untuk kembali mengajar muridnya batal kembali.
“Sedih benar, ya Allah. Padahal anak-anak murid saya sudah pada senang mau tatap muka. Semoga cepat kembali normal lagi semuanya,” tulis akun @suciana131401
Tak hanya itu, ada pula beberapa warganet yang menuduh bahwa kembali ditundanya PTM di Bandar Lampung menjadi salah satu bentuk pembodohan masal.
“Sudah berapa bulan ini enggak ada yang terpapar, kenapa PTM mau dimulai dan mendekati Ramadan itu si Covid datang lagi. Sekenario dan momennya pas banget iya. Semangat buat pemerintah, menjadikan generasi muda jadi bodoh,” tulis akun @arief_afriansyah0.
“Kasihan anak-anak, ya Bun. Ujung-ujungnya pembodohan secara massal. Kalau belajar sama orang tua enggak maksimal seperti sekolah, kasihan,” tulis akun @zahiraemma
Atas komentar itu, Wali Kota Eva membalas bahwa tidak ada satu pun pemerintah yang menginginkan warganya menjadi bodoh. PTM ditunda karena alasan kesehatan.
“Enggak ada pemerintah yang mau masyarakatnya menjadi bodoh. Ini bukan skenario, penularan varian Omicron sangat cepat,” tulisnya.
Sobih AW Adnan
Komentar