TNI-Polri Deteksi Dini Kerawanan di Tempat Ramai

Jakarta (Lampost.co) -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan TNI-Polri akan mendeteksi dini serangan di tempat keramaian. Terutama di gereja dan objek vital lain.

"Dari intelijen TNI dan Polri, terus berkoordinasi untuk melaksanakan deteksi dini dan cegah dini terhadap kemungkinan-kemungkinan kerawanan (serangan)," kata Hadi saat mengecek pengamanan di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Kamis, 1 April 2021.

Hadi menjamin TNI-Polri berupaya maksimal menciptakan rasa aman bagi masyarakat selama beraktivitas, baik ibadah maupun aktivitas lain. Hal itu sesuai perintah Presiden Joko Widodo.

"Untuk itu, TNI dan Polri menggelar kekuatan di titik-titik terpilih di seluruh Indonesia mulai malam hari ini, baik di gereja, di tempat-tempat keramaian, maupun di objek vital nasional," ungkap jenderal TNI bintang empat itu.

Sebanyak 5.590 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk mengamankan gereja-gereja di Ibu Kota. Dia berharap ibadat Jumat Agung hingga Paskah, 2-4 April 2021, berjalan aman dan lancar.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan TNI-Polri siap mengantisipasi serangan teror seperti peristiwa di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, dan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Dia mengimbau masyarakat tetap tenang.

Dia menyatakan serangan teroris bukan mewakili agama tertentu. Sebab, tak ada agama yang mengajarkan radikalisme. Dia pun mengajak warga aktif terlibat menjaga keamanan Indonesia.

"Setiap masyarakat, apabila ada hal-hal yang mencurigakan, segera laporkan ke aparat keamanan. Sehingga kita bahu membahu untuk mengatasi ini," ujar Dudung.

Pengecekan gereka dan tempat keramaian jelang Hari Raya Paskah dihadiri Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. Aparat TNI-Polri disambut langsung Uskup Mgr Iganitus Suharyo.

Abdul Gafur