#fenomena#fenomenaalam

Teleskop James Webb Space Potret Pemandangan Menyeramkan dari Pillars of Creation

( kata)
Teleskop James Webb Space Potret Pemandangan Menyeramkan dari Pillars of Creation
NASA merilis gambar baru hasil karya James Webb Space Telescope terkait Pillars of Creation.


Jakarta (Lampost.co) -- NASA merilis gambar lain hasil karya James Webb Space Telescope terkait Pillars of Creation. Gambar ini dari gambar yang disuguhkan pada pekan lalu menghadirkan tampilan detail terkait pembentukan bintang di wilayah tersebut.

Mengutip Engadget, gambar terbaru ini menghadirkan tampilan lebih menakutkan dan lebih halus. Bermandikan warna oranye dan hitam, gambar yang dipotret Mid-Infrared Instrument (MIRI) teleskop Webb ini dinilai tepat waktu untuk merayakan Halloween yang tinggal beberapa hari lagi. 

NASA menyebut gambar ini menyuguhkan perspektif lebih segar terkait Pillar of Creations, dengan fokus pada gas dan debu di wilayah tersebut. Sementara itu, gambar yang dipotret Webb pekan lalu dengan Near-Infrared Camera (NIRCam), mampu menyuguhkan tampilan di bagian dalam kolom debu.

Baca juga: NASA Siapkan Paket Pemakaman di Bulan Seharga Rp176 Juta

Gambar tersebut dinilai peneliti dan ilmuwan bermanfaat untuk mengobservasi bintang baru di wilayah tersebut secara lebih detail dibandingkan dengan sebelumnya. Namun, banyak bintang memancarkan cahaya tidak cukup terang untuk dapat menembus panjang gelombang yang difokuskan MIRI.

NASA menyebut dengan gambar ini, astronomer memiliki data cahaya pada resolusi lebih tinggi dibandingkan gambar yang tersedia di masa lalu. Badan antariksa Amerika Serikat ini mencatat peneliti dapat mendapati informasi lebih akurat soal pergerakan debu untuk membentuk lanskap 3D lebih penuh dari Pillars of Creation.

Hal itu akan membantu peneliti untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam terkait pembentukan bintang. Sebagai informasi, Pillars of Creation adalah bagian dari Eagle Nebula, berjarak sekitar 6.500 tahun cahaya dari Bumi.

NASA menyebut bintang itu dan lingkungan sekitarnya yang berdebu berukuran lebih besar jika dibandingkan dengan sistem tata surya Bumi. Sejumlah pihak menilai ukuran bintang tersebut turut berpotensi memicu satu atau lebih krisis eksistensial.

Effran Kurniawan








Berita Terkait



Komentar