#gempaturki#daruratbencana

Status Darurat di Turki, Korban Jiwa Akibat Gempa Capai Lebih dari 20 Ribu Orang

( kata)
Status Darurat di Turki, Korban Jiwa Akibat Gempa Capai Lebih dari 20 Ribu Orang
Pencaran korban gempa masih terus dilakukan di Turki pascagempa kuat mangnitido 7,7. (Foto:Antara)


Ankara (Lampost.co)--Jumlah korban jiwa akibat gempa di Turki, hingga akhir pekan kemarin mencapai 20.665 orang dan 80.088 lainnya luka-luka. 

Gempa berkekuatan 7,7 skala Richter dan 7,6 skala Richter berpusat di Provinsi Kahramanmaras pada Senin, 6 Februari 2023 berdampak terhadap 13 juta orang di 10 provinsi, termasuk Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.

Beberapa negara di kawasan itu, termasuk Suriah dan Lebanon, juga merasakan getaran kuat yang melanda Turki dalam waktu kurang dari 10 jam.

Lebih dari 166.000 personel pencarian dan penyelamatan saat ini bekerja di lapangan, menurut Badan Penanggulangan Bencana dan Kondisi Darurat (AFAD).

Hampir 92.700 orang telah dievakuasi dari daerah yang dilanda gempa sejauh ini, kata AFAD.

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa gempa bumi tersebut adalah salah satu bencana terbesar dalam sejarah Turki.

Untuk memeriksa upaya pencarian, penyelamatan, dan bantuan yang sedang berlangsung, Erdogan sejauh ini telah mengunjungi Kahramanmaras, Hatay, Adana, Gaziantep, Osmaniye, Kilis, Adiyaman, dan Malatya--di mana dia bertemu dengan para korban gempa.

Parlemen Turki pada Kamis, 9 Februari menyetujui pemberlakuan keadaan darurat selama tiga bulan untuk mempercepat upaya bantuan. Turki juga mengumumkan tujuh hari berkabung nasional setelah bencana tersebut.

Belasungkawa mengalir dari seluruh dunia yang mengungkapkan solidaritas untuk Turki, dengan banyak negara mengirimkan tim penyelamat dan bantuan. Termasuk Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Turki dalam tiga tahap.

Sri Agustina








Berita Terkait



Komentar