Siswa Kelas 1 SDN Belum Bisa Baca Tulis, Kepsek Malah Sarankan Pindah ke SLB

Kudus (Lampost.co) – Kepala Sekolah Dasar (SD) 4 Ploso, Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah, diduga memaksa seorang siswa kelas 1 untuk pindah ke sekolah luar biasa (SLB) Purwosari. Penyebabnya atas dasar anak didiknya itu belum bisa membaca dan menulis.
Kepala SDN 4 Ploso Nur Khabib mengaku pihaknya hanya menyarankan kepada orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya ke SLB. Sebab, selama setahun siswa bernama Mohammad Ajib (9), mengikuti pembelajaran di kelas 1 dinilai menghadapi kendala, terutama komunikasi tidak lancar.
Untuk memastikan kemampuan anak, anak tersebut dicek di rumah sakit. Hasilnya dinyatakan anak tersebut normal.
"Karena surat keterangan dari dokter menyebutkan siswa tersebut normal, akhirnya SLB Negeri Purwosari Kudus juga menolak menerimanya," kata dia.
Agar siswa tersebut bisa mengikuti pembelajaran, sekolah membuat kesepakatan dengan pihak orang tua, yaitu anaknya harus menjalani terapi di rumah sakit agar komunikasinya lancar.
Sedangkan pihak sekolah akan mendidiknya secara maksimal agar kemampuan akademik dan komunikasinya bisa meningkat.
Perhatikan Kemampuan Anak
Senada, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kudus, Harjuna Widada, membantah memaksa seorang siswa SDN pindah ke SLB karena yang belum bisa membaca dan menulis.
"Permasalahan ini akan segera kami selesaikan, dengan mempertemukan pihak sekolah dan orang tua," kata Harjuna, Selasa, 11 Juli 2023.
Ia menegaskan surat keterangan dokter menyebutkan anak itu normal, sehingga bisa sekolah di SD biasa.
Namun, orang tua juga harus menyadari kondisi anak yang sesungguhnya, benar-benar mampu mengikuti pelajaran di sekolah atau tidak.
"Kami harap saat diputuskan untuk mengikuti pembelajaran di SD biasa, guru bisa memberikan perhatian yang ekstra agar kemampuan anak mengikuti pelajaran makin meningkat. Jangan sampai ada anak putus sekolah," kata dia.
Effran Kurniawan
Komentar