Simak 6 Fakta Vaksin IndoVac Produk PT Bio Farma

Jakarta (Lampost.co) -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan vaksin Covid-19 produksi Indonesia di Kantor Pusat PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis, 13 Oktober 2022. Vaksin tersebut diberi nama IndoVac.
"Pada pagi hari ini saya luncurkan vaksin IndoVac produksi PT Bio Farma," ujar Jokowi dikutip Antara, Kamis, 13 Oktober 2022.
Namun, PT Bio Farma selaku produsen IndoVac memastikan vaksin tersebut masih dalam tahap vaksinasi primer. Mereka sedang memproses vaksin IndoVac agar bisa masuk ke tahap vaksinasi penguat sehingga ketergantungan impor akan bisa dikurangi.
Baca juga: LAdA Damar Lampung Nilai Sistem Patriarki Jadi Pemicu KDRT
Sebelum digunakan dan disebar luas ke masyarakat Indonesia, ada baiknya mengetahui beberapa fakta terkait vaksin IndoVac yang resmi diluncurkan hari ini:
1. Dibuat sekitar 1,5 tahun
Pembuatan Vaksin IndoVac butuh waktu panjang. Presiden Jokowi memastikan produksi vaksin itu diproduksi dari hulu ke hilir di Indonesia.
"Ini memakan waktu, IndoVac dari awal sampai sekarang 1,5 tahun. Diam-diam dan enggak pernah bersuara, tahu-tahu jadi IndoVac," ujar Jokowi.
2. Penyuntikan perdana kepada 15 warga Tanah Air
Setelah diresmikan, PT Bio Farma langsung menggelar penyuntikan vaksin IndoVac perdana kepada 15 warga. Menurut Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir, penyuntikan perdana menyasar kepada warga yang belum mendapatkan vaksin sama sekali.
Honesti juga mengatakan uji klinis yang dilakukan pada vaksin IndoVac yang sudah mendapatkan sertifikasi Emergency Use Authorization (EUA) itu baru hanya untuk vaksinasi tahap primer.
"Pagi ini Pak Presiden yang menamai langsung vaksin ini meluncurkannya secara resmi dan menyaksikan langsung penyuntikan perdana vaksin IndoVac untuk masyarakat yang memang sama sekali belum pernah disuntik," kata Honesti.
3. Segera dibuat untuk booster
Menurut dia, meski baru hanya untuk vaksinasi primer, Bio Farma juga telah berproses untuk bisa mendapatkan EUA vaksin IndoVac untuk tahap vaksinasi penguat (booster) sehingga ketergantungan impor akan bisa dikurangi.
"Seandainya sudah selesai uji klinisnya dan mendapat izin dari Badan POM, ini akan digunakan untuk program booster (vaksinasi penguat) pemerintah," kata Honesti.
4. Bisa digunakan untuk remaja dan anak-anak
Selain itu, vaksin IndoVac juga bisa digunakan untuk remaja dan anak-anak. "Kami siapkan uji klinis untuk bisa diberikan ke remaja dan anak. Tentu nanti kami akan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan tapi memang desain untuk vaksin ini bisa dari usia 6—11 tahun, 12—17 tahun, dan 18 tahun sampai ke usia berikutnya," kata Honesti.
5. Kualitas setara dengan vaksin covid-19 pasaran dan dijamin halal
Honesti juga memastikan vaksin IndoVac itu kualitasnya setara dengan vaksin-vaksin lainnya yang lazim digunakan dengan efikasi di atas 80 persen. Dan yang paling utama, kata dia, vaksin IndoVac itu dipastikan bersertifikat halal.
"Nah, ini karena di Indonesia masalah halal hal yang sangat penting sehingga dari awal kami sudah mendesain vaksin ini secara keamanan bagus, efikasinya tinggi, dan kualitasnya juga bagus dan halal," kata dia.
6. Siap diproduksi hingga 100 juta dosis
Honesti mengatakan kapasitas produksi vaksin IndoVac dapat meningkat hingga 100 juta dosis pada 2023, jika pemerintah membutuhkan hal itu. "Karena dibutuhkannya banyak, bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga ada rencana memberikan hibah bantuan ke negara-negara tertentu. Seandainya dibutuhkan di 2023, kami juga meningkatkan kapasitas 100 juta dosis," ujar Honesti.
Muharram Candra Lugina
Komentar