#puso#gagalpanen#bnpb

Realisasi Insentif Lahan Puso Masih Tunggu Arahan Pusat

( kata)
Realisasi Insentif Lahan Puso Masih Tunggu Arahan Pusat
Foto: Ilustrasi/Antara


Bandar Lampung (Lampost.co) -- Insentif oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang ditujukan pada petani dengan lahan puso atau gagal panen di Lampung masih belum terealisasi. 

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung, Azis Salam mengungkapkan pihaknya tengah menunggu informasi lanjutan dari pusat terkait realisasi insentif tersebut. 

"Kita lagi menunggu informasi dari BNPB karena kaitannya dengan prosesi simbolis. Kalau belum disimboliskan, (program) belum bisa dimulai," ujarnya, Jumat, 7 Juli 2023.

Baca Juga: Petani yang Mengalami Puso akan Terima Insentif Rp8 Juta

Azis menyebut sebelumnya telah direncanakan prosesi simbolis pada 20 Juni 2023 lalu. Namun, agenda tersebut batal sehingga sampai kini ia belum bisa memastikan kapan prosesi tersebut akan kembali dijadwalkan. 

"Lagi nunggu jadwal kepresidenan, karena itu kan dananya dari pusat untuk bantuan bencana masif atau bencana serentak (puso)," tuturnya. 

Baca Juga: Insentif Petani Puso di Lambar Tunggu Surat Resmi dari Pusat

Sejumlah lahan puso dari sembilan kabupaten telah diusulkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung untuk memperoleh insentif. Dari usulan tersebut, BPBD akan melakukan verifikasi untuk menentukan petani yang layak sebagai penerima insentif. 

"Sudah diusulkan Pemprov, ada sekitar sembilan kabupaten dengan luasan lahan puso kurang lebih 2.600 hektare dan penerimanya 1.900 an orang. Tapi kami masih nunggu arahan lanjutan dari BNPB," kata dia.

Sementara Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung, Kusnardi menuturkan pihaknya sudah menyampaikan usulan kepada BPBD terkait program insentif lahan puso. 

"Nanti lahan yang sudah kami usulkan akan diseleksi oleh BPBD, berdasarkan data yang sudah disetor," kata dia. 

Untuk diketahui, BNPB berencana memberikan insentif untuk para petani dengan lahan puso atau tidak mengeluarkan hasil maupun gagal panen karena bencana banjir. 

Bantuan tersebut akan disalurkan dalam bentuk uang tunai dengan nominal Rp8 juta yang akan langsung masuk ke rekening masing-masing penerima. 

Ricky Marly








Berita Terkait



Komentar