Ratusan Saluran Irigasi di Lampura Rusak

Kotabumi (Lampost.co) -- Petani di Kecamatan Abungtinggi Kabupaten Lampung Utara (Lampura) mengharapkan perbaikan saluran irigasi yang menjadi andalan pengairan sawah mereka. Pasalnya, kerusakan irigasi berdampak pada turunnya hasil panen.
Kerusakan irigasi di antaranya terjadi di Desa Muara Dua. Beberapa titik saluran di sana rusak parah berupa patahan di bagian tengah. Kerusakan irigasi pun menjadikan petani setempat beralih dari menanam padi ke perkebunan lada dan kopi.
"Sudah lama tidak berfungsi karena patah di daerah atas. Banyak warga mengalihkan fungsi lahan persawahannya menjadi perkebunan," ujar warga setempat, Mimi, Minggu, 3 Oktober 2021.
Baca: Kejayaan Lada Hitam di Lampura Diyakini Bisa Terulang
Mereka berharap Pemerintah Kabupaten Lampura, khususnya di bidang pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) segera membantu dengan membenahi infrastruktur irigasi tersebut.
"Kalau ini diperbaiki, kemungkinan warga akan mengusahakan kembali ke lahan padi," katanya.
Petani di Desa Ulak Rengas, Ujang menambahkan, kekurangan air akibat rusaknya saluran irigasi tersebut membuat para petani hanya bisa memanen dua kali selama setahun. Padahal biasanya bisa 3 sampai 4 kali masa panen di setiap tahunnya.
"Kalau masalah lain mungkin tak terlalu berpengaruh. Harga jual hasil panen juga masih di atas Rp 10.000/kg untuk beras," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumberdaya Alam (SDA) Dinas PUPR Lampura, Romzi mengakui sebagian besar dari total 158 saluran irigasi di daerah tersebut rusak.
"Saat ini mengalami kerusakan sebesar 40 sampai 50 persen. Kerusakan tersebut meliputi saluran primer dan sekunder. Kami akan segera perbaiki," katanya.
Sobih AW Adnan
Komentar