#beritalampung#beritalambar#demamberdarah#kesehatan

Puskesmas Buay Nyerupa Lambar Tangani 5 Orang Terserang DBD Selama Maret 2023

( kata)
Puskesmas Buay Nyerupa Lambar Tangani 5 Orang Terserang DBD Selama Maret 2023
Kepala Dinas Kesehatan Lambar dr. Widyatmoko Kurniawan. Lampost.co/Eliyah


Liwa (Lampost.co): Selama Maret 2023, Puskesmas Buay Nyerupa yang membawahi Kecamatan Sukau, Lampung Barat menangani lima kasus demam berdarah dengue (DBD), satu diantaranya berasal dari Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.

Kepala Dinas Kesehatan Lampung Barat, dr. Widyatmoko Kurniawan mengatakan, kasus DBD di Sukau terjadi karena ada beberapa lokasi yang memang setiap tahun memiliki potensi penyebar kasus DBD. Hal itu dikarenakan ada beberapa wilayah yang kondisi pemukimannya padat penduduk, sehingga memiliki potensi berkembangnya nyamuk aedes aegypti sebagai penyebab penularan DBD.

"Kalau untuk Maret lalu Sukau alami empat kasus DBD. Untuk satu kasus lainya itu kasus dari OKU. Sedangkan Januari-Februari (2023) Sukau tidak ada kasus," kata dia, Selasa, 4 April 2023.

Baca juga: Bandar Lampung Catat 20 Kasus DBD selama Januari 2023

Kelima kasus DBD yang ditangani Puskesmas Buay Nyerupa itu yaitu satu kasus diantaranya terjadi pada 17 Maret 2023 di Pekon Tanjungraya. Kemudian dua kasus terjadi pada 19 Maret 2023 dan satu kasus terjadi pada 26 Maret 2023 di Buay Nyerupa. Sementara satu kasus lainya kasus DBD impor dari Kotabatu, OKU.

"Penyebab adanya kasus DBD di wilayah itu adalah karena penyakit yang berbasis lingkungan, dimana ada lokasi yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya nyamuk DBD," kata dia.

Menurutnya, beberapa kasus DBD yang terjadi di wilayah itu adalah karena pemukimanya padat penduduk. "Pada tahun-tahun sebelumnya di wilayah itu memang sudah terjadi yang disebabkan pemukimanya padat penduduk," kata dia.

Pencegahan Demam Berdarah (DBD)

Untuk penanganan, kata dia, pihaknya melalui Puskesmas telah melakukan pencegahan. Pertama, melakukan penelusuran terhadap kasus tersebut dengan hasilnya tidak ada warga yang habis berpergian jauh. Kemudian petugas juga telah melakukan penyelidikan epidemiologi melalui survei jentik nyamuk dengan radius 100 meter pada lokasi.

Selain itu, petugas juga telah menebarkan abate ke tempat penampungan air dan mengimbau masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Kemudian melakukan 3M plus yaitu mengubur, menguras, dan menutup serta menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu dan obat nyamuk dan lotion antinyamuk.

"Selain melakukan 3M, masyarakat juga diimbau melakukan antisipasi yaitu menghindari gigitan nyamuk salahsatunya menggunakan kelambu bila tidur dan lotion anti nyamuk atau racun nyamuk," kata dia.

Adi Sunaryo








Berita Terkait



Komentar