Puluhan Pendaki Berada di Gunung Marapi Saat Erupsi

Padang (Lampost.co) -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat, menyebutkan 40 pendaki saat ini sedang berkemah di Gunung Marapi saat erupsi pukul 06.11 WIB, Sabtu, 7 Januari 2023.
Kepala Balai KSDA Sumbar, Ardi Andono, menyebut sekitar 40-an pendaki sedang berkemah di Marapi sebelum erupsi terjadi ditegaskan untuk tidak menuju puncak.
"Ada 40-an, 20 orang masuk di Kamis (5 Januari) dan 20 lainnya pada Jumat (6 Januari). Letusan ini hanya di puncak, mereka diimbau jangan ke kawah sejak pembukaan, pendaki rata-rata berkemah di tebing batu bawah," kata dia.
Namun belum dipastikan seluruhnya benar-benar tidak melanggar imbauan untuk tidak naik menuju puncak gunung.
"Semoga tidak ada yang nekat menuju puncak. Kami segera melakukan pengecekan," katanya.
Sebelumnya, BKSDA menutup jalur pendakian di akhir tahun untuk mewaspadai peningkatan aktivitas Marapi.
"Salah satu alasan ditutup pada Desember sampai awal Januari itu karena aktivitas gempa meningkat," kata Ardi.
Gunung Marapi menjadi salah satu dari gunung api aktif di Sumatra Barat yang dipantau secara menerus oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dengan ketinggian 2.891 mdpl.
Selama dua dekade terakhir, Gunung Marapi mengalami erupsi pada 2004- 2005, 2006-2007, 2011, 2012, 2014, dan 2017.
Letusan terakhir pada 4 Juni 2017 dengan letusan sebanyak 6 kali pada kawah berwarna asap kelabu tebal dan tinggi asap mencapai 700 meter serta hujan abu jatuh di Kabupaten Tanah Datar.
Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II atau Waspada. BKSDA mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan mendekat pada radius tiga kilometer dari puncak.
Effran Kurniawan
Komentar