#rusiaukraina#beritainternasional

Proposal Perdamaian Prabowo untuk Rusia-Ukraina Dinilai Tak Masuk Akal

( kata)
Proposal Perdamaian Prabowo untuk Rusia-Ukraina Dinilai Tak Masuk Akal
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Medcom.id/Anggi Tondi Martaon


Jakarta (Lampost.co) -- Pemerintah Ukraina menolak proposal perdamaian dengan Rusia yang diajukan Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto. Permintaan damai itu disampaikan dalam IISS Shangri-La Dialogue di Singapura belum lama ini.

Peneliti Studi Rusia dan Eropa Timur di Hubungan Internasional (HI) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Radityo Dharmaputra, menilai penolakan tersebut sebagai hal wajar karena tidak masuk akal.

“Tidak sesuai kondisi saat ini di lapangan, tidak mempertimbangkan konteks sejarah dan politik kawasan Eropa Timur, serta tidak sesuai prinsip Indonesia sendiri,” kata Radityo melalui keterangan yang dikutip Senin, 5 Juni 2023.

Radityo menelaah beberapa usulan Prabowo, antara lain gencatan senjata yang tak menjamin Rusia bakal menyerang Ukraina.

“Sejak awal perang, ada banyak upaya ‘gencatan senjata’, terutama dari Turki. Tercatat sejak 28 Februari 2022 ada belasan kali upaya itu. Hasilnya nihil!,” ujar dia.

Dia juga mengkritik tawaran referendum Prabowo di wilayah sengketa. Hal tersebut juga sangat keliru karena tidak ada wilayah sengketa dalam perang antara Rusia dan ukraina. "Apakah kita sedang berargumen negara kuat boleh menginvasi, lalu nanti bisa referendum di sana?” ujarnya.

Proposal Amatir

Dia pun mempertanyakan penyusun proposal Prabowo yang tidak jelas dan amatir tersebut atau bahkan sudah berkoordinasi dengan Presiden Joko Widodo dan Kementerian Luar Negeri atau hanya cek ombak.

“Lebih parahnya, jangan-jangan ini hanya pembentukan image menjelang Pemilu 2024? Apalagi sudah muncul narasi 'berani' seperti poster di bawah. Kalau iya, berarti celakalah kita, karena harga yang dibayar adalah reputasi Indonesia di mata dunia,” ujarnya.

Effran Kurniawan








Berita Terkait



Komentar