Polres Lampura Bantu Gadis Penderita Kanker Tulang Berobat ke Rumah Sakit

KOTABUMI (Lampost.co) -- Polres Lampung Utara membawa seorang gadis remaja menderita penyakit kanker tulang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) HM Ryacudu Kotabumi, Sabtu, 28 September 2019, pukul 22.00.
Kasat Reskrim Polres Lampung Utara AKP M. Hedrik Apriliyanto mengatakan tanggap dan sigap yang dilakukan pihaknya membawa Maya Sari (15), warga Desa Gunung Betuah, Abung Barat, Lampung Utara ke RSUD Kotabumi untuk membatu pengobatan karena keterbatasan biaya.
"Kami bersama orang tuanya serta pamong desa membawa Maya Sari ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis," kata M Hendrik Apriliyanto, Minggu, 29 September 2019.
Dia juga mengatakan langkah sigap tersebut merupakan bagian dari tugasnya sebagai pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat. Selain itu bentuk kepedulian Polres Lampung Utara terhadap warga yang membutuhkan bantuan.
"Ini kegiatan kemanusiaan, kami mendapatkan laporan ada warga yang membutuhkan bantuan dan pertolongan, informasi awal yang bersangkutan mempunyai penyakit kanker tapi hingga saat ini belum juga sembuh, untuk itu kita dari Polres Lampung Utara mengantarkannya ke rumah sakit,"katanya.
Sementara orang tua Maya Sari, Saprudin (67) mengatakan awalnya anaknya diketahui menderita sakit pada hari kelima di bulan puasa 2019 lalu. Mengetahui hal itu, Maya Sari dibawa ke Puskesmas kemudian di rujuk ke salah satu RS Handayani Kotabumi.
"Dua hari rumah sakit di operasi. Habis selesai operasi itu saya dipanggil masuk kamar sama dokter dan dokter bilang ke saya, bahwa hasil operasi itu mau di bawa ke Bandar Lampung dengan biayanya lima ratus ribu, katanya biar tau penyakitnya setelah operasi itu," kata Saprudin.
Setelah itu, lanjut Saprudin, dalam waktu 21 hari ia dipanggil lagi dan menyatakan penyakit anaknya tersebut adalah tumor. "Tapi saya enggak tau ujung dari keterangan tumor itu karena bacaan ujung dari kata tumor itu hanya dokter yang bisa bacanya," lanjutnya.
Keluhan awal yang dirasakan oleh Maya Sari merupakan benjolan ditubuhnya, yang dirasakannya sakit saat menjalankan ibadah di Masjid dia merasakan sakit di bagian kakinya dari paha sampai ke arah lututnya. "Saat itu dia (Maya Sari) nelpon maknya minta disusul. Setelah disusul ada setengah jam dia bilang rasa sakitnya setelah itu hilang rasa sakitnya," ungkap Saprudin.
Saat kondisi anak gadisnya hanya dapat berbaring lemah tak berdaya dan untuk membawa berobat tidak memilik uang lataran keluarganya tidak memiliki biaya.
Hari Supriyono
Komentar