#nu#muhammadiyah

Pimpinan NU-Muhammadiyah Bertemu, Ini Hasil Pembicaraannya

( kata)
Pimpinan NU-Muhammadiyah Bertemu, Ini Hasil Pembicaraannya
Silaturahmi Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir dengan Ketum PBNU Gus Yahya. Medcom.id/Kautsar Widya


Jakarta (Lampost.co) -- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf. Kedua pimpinan organisasi Islam terbesar itu melakukan pembicaraan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Mei 2023. 

Dalam pertemuan itu, kedua tokoh tersebut sepakat mendorong kepimpinan bermoral dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pelaksanaan pesta demokrasi itu harus lebih bermoral, bersih, dan tidak memicu perpecahan masyarakat.

"Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah berusaha melaksanakan tanggung jawab, berikan teladan sikap dengan seruan-seruan moral," kata Yahya di Gedung PBNU, Jakarta Timur.

BACA JUGA: SMA Muhammadiyah Ahmad Dahlan Metro Lepas 99 Lulusan Angkatan Pertama

Jangan Bawa Identitas NU

Dia juga mengingatkan para bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) tidak menggunakan identitas NU untuk mendongkrak elektabilitas. Dia tidak mau ada politik berdasarkan identitas NU. "Kami tidak mau ada kompetitor pilih orang NU,” ujarnya.

Dia menilai cara berpolitik tersebut sebagai tindakan penggalangan dukungan suara berdasarkan identitas primordial atau paling rendah. Sebab, hal tersebut berbahaya bagi masyarakat secara keseluruhan karena akan mendorong perpecahan di masyarakat.

BACA JUGA: PD Muhammadiyah Pringsewu Gelar Jalan Sehat dan Pengobatan Gratis

Dia berpesan agar umat dan agama tidak diseret dalam pesta demokrasi. Pasangan capres-cawapres perlu berfokus pada program dan agenda dalam kompetisi Pilpres 2024. Untuk itu, jika bertarung harus dengan tawaran rasional.

Cari Pemimpin Bermoral

Sementara itu, Haedar mengatakan kepemimpinan bermoral sebagai sikap memahami salah atau benar tindakan. Dia berharap pesta demokrasi tidak bersifat politik kekuasaan semata. "Siapa pun yang terpilih di eksekutif dan legislatif harus tahu benar salah, baik buruk, pantas tidak pantas dalam berpolitik," kata Haedar.

BACA JUGA: Zulkifli Hasan Harapkan Pembangunan Masjid Muhammadiyah di Lamteng Tepat Waktu

Dia juga mengajak peserta pemilu untuk mengedepankan politik obyektif dan rasional. Dia mengajak berkontestasi dengan mengedepankan politik yang objektif, rasional dan dalam koridor demokrasi. 

Selain itu, kedua organisasi tersebut juga sepaham dalam mewujudkan ekonomi berkeadilan. Sistem ekonomi berkeadilan yang mampu memberdayakan, memajukan, dan menyejahterakan rakyat. "InsyaAllah setelah ini akan ada pertemuan mencari langkah nyata bersama," kata dia. 

Effran Kurniawan








Berita Terkait



Komentar