Pertamax Mahal, Warga Lampung Beralih ke Pertalite

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Sebagian besar pengendara di Lampung memilih untuk beralih menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite setelah harga Pertamax naik per Jumat, 1 April lalu. Pertamax dibanderol Rp12.750/liter dari sebelumnya Rp9.200/liter.
Salah satu karyawan swasta di Kota Bandar Lampung, Muhammad Yunus mengaku sangat terimbas dari penaikan harga Pertamax. Ia pun terpaksa beralih ke jenis Pertalite dengan harga Rp7.850/liter.
"Semua harga naik, sementara penghasilan begini-gini saja. Untuk beli bensin saja sekarang pakai Pertalite, sekali ngisi Rp20 ribu. Pertamax mahal, yang penting motor bisa jalan," katanya, Selasa, 5 April 2022.
Baca: Konsumsi BBM Diprediksi Naik hingga 15% Selama Ramadan dan Idulfitri
Sementara itu Area Manager Communication Relations & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan memastikan pasokan BBM jenis Pertalite aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat di Lampung.
Ia menyebut, per 27 Maret 2022, stok Pertalite secara nasional 1,16 juta kilo liter (kl) atau bisa bertahan hingga 15,7 hari ke depan. Stok tersebut merupakan akumulasi pasokan pada terminal BBM, kilang, dan instransit kapal.
“Kami pastikan stok Pertalite mencukupi. Pertamina Patra niaga menjamin pasokan BBM pada bulan Ramadan dalam kondisi aman. Berdasarkan catatan kami, untuk wilayah Lampung ketahanan stok Pertalite hari ini Selasa, 5 April 2022 sekitar 7.886 KL,” kata Tjahyo.
Dia meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir dan membeli BBM sesuai kebutuhan saat ini. Ia menyampaikan penyesuaian harga hanya berlaku untuk BBM nonsubsidi. Untuk BBM subsidi seperti Pertalite yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia tidak mengalami perubahan harga atau ditetapkan stabil menyesuaikan dengan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) tiap-tiap daerah.
"Kami berharap masyarakat tetap memilih BBM Nonsubsidi yang lebih berkualitas seperti Pertamax. Angka oktan yang tinggi ini membuat pembakaran menjadi lebih sempurna dan tidak meninggalkan residu, sangat direkomendasikan buat kendaraan sehari-hari saat ini," katanya.
Sobih AW Adnan
Komentar