#penggilinganpadi#gabah#beras

Penggilingan Padi Kesulitan Jual Beras

( kata)
Penggilingan Padi Kesulitan Jual Beras
Buruh saat menjemur gabah di penggilingan padi di Desa Pulaujaya, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, Jumat (25/5/2018). (Lampost.co/Armansyah)


KALIANDA (Lampost.co) -- Sejumlah pemilik penggilingan padi di Kecamatan Palas, Lampung Selatan, kesulitan menjual beras hasil gabah dari petani setempat. Pasalnya, saat ini petani mulai memasuki masa panen untuk musim rendeng tahun ini.

Agung (45), salah satu pemilik pabrik penggiling padi di Desa Bumidaya mengatakan ia saat ini kesulitan untuk memasarkan beras hasil olahan dipabriknya. Disamping memasuki masa panen, harga beras mengalami penurunan atau harga murah.

"Harga jual beras saat ini tidak sesuai dengan harga gabah yang dibeli dari petani. Jadi, keuntungannya sangat tipis, mas. Untuk harga gabah basah saja saat ini berkisar Rp3.800 – Rp3.900 per kilo. Sedangkan, harga beras hanya bertahan sebesar Rp8.000 per kilo,” kata dia, Jumat (25/5/2018).

Dia menjelasjan, kualitas gagah pada musim panen tahun ini kurang berkualitas, sehingga mempengaruhi hasil produksi dan harga beras. Kemudian, ia merasa kesulitan untuk memasakannya.

"Tanaman padi yang rubuh juga mempengaruhi kualitas, berasnya jadi pecah. Sedangkan pembeli contohkan saja Bulog tidak menerima beras seperti itu. Jadi, kami terpaksa lempar beras ke pulau Jawa dengan tambahan biaya," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Sutomo (42) pemilik pabrik penggiling padi Desa Pulaujaya Kecamatan Palas. Dia mengaku hanya mendapat keuntungan tipis dari hasil penjualan beras memasuki musim panen tahun ini.

"Kalau harga beras murah saat penen raya, itu wajar. Apalagi saat ini kualitas gabahnya kurang bagus. Sedangkan, Bulog selalu minta beras dengan kualitas yang bagus. Mulai dari kadar air, biji pecah dan patah semua dihitung, mas," katanya.

Untuk mensiasati hal tersebut, Sutomi mengaku lebih fokus untuk memproduksi beras dengan kualitas yang bagus. "Bagi saya peraturan yang dibuat Bulog saat ini, membuat motivasi saya untuk lebih fokus untuk membuat kualitas beras yang bagus, tidak asal-asalan memilih gabah," katanya.

Armansyah








Berita Terkait



Komentar