Pengembangan UMKM Berbasis Syariah Harus Libatkan Berbagai Pihak

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Peran dari berbagai sektor dinilai sangat penting untuk memacu pertumbuhan dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Lampung.
"Potensi UMKM di Lampung masih bisa dikembangkan, tinggal kolaborasi dengan semua pihak, bukan hanya dengan perbankan tapi juga pihak lain termasuk perintah daerah dan stakeholder lainnya," ungkap Area Manager Bank Syariah Indonesia (BSI) Lampung, Dede Irawan Hamzah, Jumat, 24 Maret 2023.
Untuk mendorong pertumbuhannya, BSI memiliki berbagai upaya di antaranya tabungan bisnis dan kredit usaha rakyat (KUR). Pada 2022 BSI menyalurkan Rp401 miliar untuk KUR yang dikhususkan kepada pelaku UMKM.
"Untuk non KUR Rp23 miliar. Jadi bisa dibilang 95 persen kredit kami untuk UMKM fokus kepada KUR," kata Dede.
Adapun pertumbuhan UMKM saat ini tengah mengalami perkembangan, terutama pasca Covid-19 yang membuat daya beli masyarakat kembali normal. "Banyak dari mereka (pelaku UMKM) yang mulai bergeliat lagi seiring dengan daya beli masyarakat yang normal," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Tim Implementasi Kebijakan ekonomi keuangan daerah Bank Indonesia (BI), Hendra, mengatakan program pengembangan ekonomi syariah belum berjalan maksimal. Untuk itu, pihaknya akan terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi syariah agar terus tumbuh.
"Tentunya dalam rangka pengembangan UMKM ekonomi syariah, kami akan mendorong pelaku usaha untuk sama-sama menumbuhkan ekonomi UMKM berbasis ekonomi syariah ini," tuturnya.
Adapun program yang saat ini BI lakukan untuk mendorong perkembangan UMKM, yaitu program kemandirian dari pesantren dengan bekerja sama berbagai pihak termasuk Kementerian Agama.
"Kalau untuk saat ini Bank indonesia, UMKM yang ikut serta dalam pengembangan ekonomi syariah melakukan beberapa program. Salah satunya kemandirian dari pesantren, jadi memang pengembangan yang dilakukan Bank Indonesia dengan menggandeng Kemenag," ujar dia.
Hendra menilai saat ini potensi UMKM memiliki perkembangan. Bahkan dirinya menuturkan saat ini ada salah satu pesantren di Lampung yang memproduksi melon sultan dan didistribusikan hingga ke Pulau Jawa.
"Contoh salah satu pesantren itu mereka memproduksi melon sultan, mereka memiliki potensi di bidang pertanian dan mereka berhasil kembangkan itu. Bahkan informasi yang didapat, pasar pulau jawa itu lebih dari 30 persen komoditasnya berasal dari Lampung," kata dia.
Effran Kurniawan
Komentar