Penerapan Sponge City Cegah Banjir di Cuaca Ekstrem

Bandar Lampung (Lampost.co): Akademisi dari Prodi Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu, Itera, Rahma Yanda mengatakan perlunya penerapan konsep sponge city untuk mencegah banjir di cuaca ekstrem seperti saat ini.
Rahma menjelaskan sponge city adalah area yang dirancang untuk menahan, membersihkan, dan menyerap air, terutama air hujan dengan pendekatan secara ekologi.
Ekologi yang dimaksud dengan menambah jumlah pepohonan, taman-taman kota, dan bangunan-bangunan yang mengusung green infrastructure.
Dia mengatakan konsep sponge city juga perlu diterapkan sistem pemanenan air hujan secara terorganisir. Yang mana maksudnya Pemanenan Air Hujan (PAH) adalah sistem dimana air yang jatuh pada suatu area ditampung untuk kemudian digunakan dalam berbagai kegiatan seperti menyiram tanaman, mobil, mencuci, dan lain-lain.
Baca juga: Ini Wilayah Rawan Banjir dan Longsor di Bandar Lampung
"Selain itu air hujan yang ditampung dapat mengurangi jumlah limpasan langsung ke badan air. Selain itu, sistem PAH juga dapat membantu mengisi kembali air cadangan air tanah," katanya saat dihubungi, Kamis, 23 Februari 2023.
Menurut Rahma, meskipun sudah banyak diteliti dalam bentuk perancangan, namun aplikasinya belum banyak diterapkan.
"Untuk itu dibutuhkan kerjasama dan partisipasi pemangku kebijakan dalam mengatur penerapan sistem PAH dalam suatu kota atau daerah," terangnya.
Ia mengungkapkan mitigasi bencana seperti penanganan banjir perlu membutuhkan kajian yang komprehensif, dan melibatkan banyak instansi tidak hanya pemerintahan.
Karena baginya dalam penanganan banjir perlu dilakukan secara terintegrasi dan terpadu dan memperhatikan konsep keberlanjutan.
"Bukan sesaat dan terkotak-kotak. Penanganan banjir perlu dilihat secara menyeluruh dari kondisi DAS (Daerah Aliran Sungai) di mana kondisi hulu akan mempengaruhi kondisi hilir DAS tersebut, atau yang dikenal dengan Integrated Water Resource Management (IWRM)," pungkasnya.
Adi Sunaryo
Komentar