Peneliti Astronomi: Nelayan Jangan Takut Melaut Saat Gerhana Bulan Total

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Gerhana bulan total terjadi pada 8 November 2022. Fenomena langka ini akan terjadi kembali pada 2025.
Menurut peneliti astronomi sekaligus Kepala UPT OAIL Itera, Hakim L Malasan, pada waktu peristiwa gerhana bulan total, matahari, bumi, bulan sejajar dan segaris. Sehingga gaya tarik antara bulan dan matahari maksimum.
Kondisi itu menyebabkan pasang naik air laut lebih tinggi dibanding biasanya. "Secara umum tidak akan menjadi hal yang ditakutkan karena nelayan biasa dengan pasang surut dan pasang naik air laut," katanya, Selasa, 8 November 2022.
Baca juga: Peneliti Astronomi: Gerhana Bulan Total akan Berwarna Merah Darah
Menurut dia, terjadinya gerhana bulan total tidak ada pengaruhnya terhadap gelombang laut. Sebab, gaya tarik bumi, bulan, dan matahari pengaruhnya terlalu kecil, sedangkan fenomena gelombang laut lebih bersifat fenomena meteorologis. “Jadi jika masalah gelombang laut itu ditentukan hidrometeorologi," ujarnya.
Dia meminta nelayan tidak perlu khawatir untuk beraktivitas mencari ikan di laut. "Nelayan bisa tetap melaut dan menikmati gerhana bulan dan kegiatan dekat dengan pantai bisa dijalankan dengan baik," katanya.
Muharram Candra Lugina
Komentar