#fogging#demamberdarah#dbd#beritalamsel

Penderita DBD di Palas pada Februari Capai 12 Kasus

( kata)
Penderita DBD di Palas pada Februari Capai 12 Kasus
Petugas Puskesmas Kecamatan Palas, Lampung Selatan, saat melakukan fogging di Desa Palaspasemah, Kecamatan Palas, beberapa hari yang lalu. Foto: Dok


Kalianda (Lampost.co): Memasuki akhir Februari 2020, kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kecamatan Palas, Lampung Selatan, mencapai 12 kasus. Ada peningkatan kasus DBD dibandingkan pada Januari 2020 lalu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Lampost.co, pada Januari 2020 lalu kasus DBD di Kecamatan Palas hanya ditemukan sebanyak empat kasus. Namun, pada Februari 2020 kasus DBD bertambah delapan kasus dengan total keseluruhan mencapai 12 kasus.

Pemegang program DBD UPTD Puskesmas Rawat Jalan Kecamatan Palas, Dwi Joko Prihanto mengatakan hingga akhir Februari 2020 kasus DBD mencapai 12 kasus. Dimana, semua kasus DBD itu tersebar di tujuh desa, yakni Desa Sukamulya 1 kasus, Sukabakti 2 kasus, Sukaraja 1 kasus, Bangunan 1 kasus, Palaspasemah 4 kasus, Bandanhurip 1 kasus dan Mekarmulya satu kasus.

"Alhamdulillah, semua kasus DBD di Kecamatan Palas tidak sampai memakan korban jiwa. Hanya saja satu warga Desa Palaspasemah yang meninggal diduga kena DBD. Tapi, hingga kini tidak ada hasil laboratorium yang menyatakan positif DBD," kata dia, Rabu, 26 Februari 2020.

Dia mengatakan selama ini pihaknya melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) sering menemukan jentik-jentik nyamuk yang berada di peralatan rumah tangga, seperti genangan pada Dispenser dan lemari pending (Kulkas). Kemudian, berada di tempat minuman peliharaan unggas (burung dan ayam).

"Jadi, yang seperti harus diperhatikan oleh masyarakat. Jentik sering kita jumpai di dispenser, lemari pendingin dan wadah minuman burung atau ayam. Ini harus sering dikontrol supaya tidak digenangi jentik-jentik nyamuk," kata dia.

Dia mengatakan hingga saat ini potensi penyebaran penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti itu masih bisa terjadi. Sebab, kondisi cuaca masih sering berubah-ubah panas menjadi hujan dan sebaliknya.

"Untuk itu, masyarakat tetap mewaspadai perubahan cuaca saat ini. Apalagi perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti sangat cepat. Bahkan, setiap nyamuk mampu bertelur mencapai 100 telur," kata dia.

Adi Sunaryo








Berita Terkait



Komentar