Pemprov Terapkan Konsep Ekonomi Biru untuk Gali Potensi Maritim Lampung

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung mulai mengedukasi konsep ekonomi biru (blue economic) guna memaksimalkan potensi maritim di Lampung.
Ekonomi biru adalah sebuah konsep pengembangan ekonomi dunia dengan prinsip berkelanjutan yang tengah didorong untuk terus diaplikasikan pada sektor perikanan dan kelautan di seluruh dunia.
"Konsep ekonomi biru saat ini mulai dicanangkan. Dalam hal ini kita diajak untuk memanfaatkan potensi maritim sembari tetap menjaga kelestarian ekosistem," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Liza Derni, Selasa, 1 Juni 2021.
Baca: Bea Cukai Genjot Ekspor Lampung
Dengan adanya ekonomi biru diharapkan beragam potensi maritim di Lampung dapat dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin.
"Ekonomi biru ini berlaku dari hulu hingga hilir. Yakni dari budidaya hingga pemasaran," katanya.
Menurutnya, konsep ekonomi biru tersebut mulai diterapkan salah satunya saat pelaksanaan budidaya rumput laut dan ikan air tawar di Lampung.
"Di Lampung sudah mulai salah satunya UMKM penghasil abon lele. Mereka memanfaatkan bioflok, lalu semua bagian ikan diolah tidak tersisa menjadi ragam produk yang mampu menyerap pekerja. Sedangkan untuk budidaya rumput laut mereka sembari mengembangkan rumput laut juga menjaga kelestarian ekosistem," ucapnya.
Liza melanjutkan, ekonomi biru yang berlandaskan pada tiga pilar, yakni adanya integrasi ekologi, ekonomi, dan sosial diharapkan dapat membantu menggali potensi maritim di Lampung.
"Di saat pandemi covid-19 yang masih berlangsung ragam upaya dilakukan untuk tetap menjaga keseimbangan ekologi, ekonomi, dan sosial berupa kesejahteraan masyarakat. Melalui konsep ekonomi biru ini semoga potensi maritim Lampung dapat terlihat," katanya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga mulai menyiapkan inovasi baru dalam mewujudkan ekonomi biru setelah tren dunia menerapkan konsep tersebut.
Sobih AW Adnan
Komentar