#beritalampung#beritalampungterkini#bbmsubsidi#pertalite#solar#distribusibbm

Pemprov Lampung Siapkan Strategi agar Distribusi BBM Bersubsidi Tepat Sasaran

( kata)
Pemprov Lampung Siapkan Strategi agar Distribusi BBM Bersubsidi Tepat Sasaran
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat memberikan sambutan pada kegiatan coffee morning bersama PT Pertamina dan jajaran forkopimda serta pemerintah kabupaten/kota di Hotel Bukit Randu, Rabu, 26 Oktober 2022. Dok Adpim


Bandar Lampung (Lampost.co) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung merancang strategi dalam rangka menjamin ketersediaan dan pendistribusian BBM bersubsidi agar tepat sasaran. Dinamika dan strategi dalam penyediaan dan distribusi BBM bersubsidi yang tepat sasaran tersebut salah satunya dengan membentuk satuan tugas pengendalian dan pengawasan pendistribusian BBM dan LPG bersubsidi melalui keputusan gubernur Lampung.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan hal itu saat kegiatan coffee morning bersama PT Pertamina dan jajaran forkopimda serta pemerintah kabupaten/kota di Hotel Bukit Randu, Rabu, 26 Oktober 2022.

Baca juga: Satu Peserta Tidak Hadir pada Hari Pertama Uji Kompetensi JPTP Pemprov 

"Imbauannya agar ASN untuk memberikan keteladanan kepada masyarakat serta upaya turut serta berkontribusi meringankan beban subsidi pemerintah dengan menggunakan BBM umum," ujar Arinal.

Menurut dia, selain itu juga dengan mengeluarkan surat edaran tentang pengawasan jenis BBM tertentu (JBT) dan jenis BBM khusus penugasan (JBKP) yang ditujukan kepada bupati/wali kota se-Lampung menjadi solusi baik.

"Ini untuk melakukan langkah-langkah pengawasan penyaluran BBM solar dan pertalite. Saya kembali mengingatkan pemerintah agar membantu pengawasan penyaluran BBM subsidi sehingga tepat sasaran kepada yang berhak, terutama pelaku usaha mikro, nelayan, petani, tukang ojek, dan kegiatan padat karya," katanya.

Gubernur menyatakan pemerintah kabupaten/kota dalam melakukan pengawasan penyaluran BBM solar dan pertalite dapat berkoordinasi dengan kepolisian, BPH Migas, Pemprov, dan PT Pertamina Patra Niaga Wilayah Lampung.

"Bersinergi untuk mengambil tindakan hukum yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Semua pihak harus peduli agar pendistribusian BBM bersubsidi ini bisa tepat sasaran dinikmati masyarakat menengah ke bawah," ujarnya.

Arinal juga mengajak PT Pertamina (Persero) untuk terus menjalin komunikasi dan sinergitas dengan Pemprov. "Harus ada solusi dan ini menjadi perhatian bersama, terutama ini juga harus disesuaikan dengan daerah yang memiliki kearifannya masing-masing sehingga menyerap aspirasi yang kemudian bisa saya sampaikan kepada masyarakat," katanya.

Dia juga mendorong agar Pertamina juga memperhatikan kuota BBM Lampung. Sebab, Lampung memiliki lokasi yang sangat strategis dan juga dilintasi seluruh provinsi di Sumatera yang berkunjung ke Pulau Jawa serta menjadi lokasi persinggahan.

"Ekonomi kita bagus, pangan kita luar biasa, dan ini harus didukung dengan sisi transportasinya. Transportasi pengangkut pangan kita juga jangan sampai terganggu," katanya.

Sementara itu, Region Manager Retail Sales Sumbagsel PT Pertamina Awan Raharjo mengatakan pihaknya akan siap mendukung langkah-langkah yang dilakukan Pemprov Lampung dalam rangka menjamin ketersediaan dan pendistribusian BBM bersubsidi tepat sasaran.

Ia menyebutkan langkah-langkah ini juga untuk menghindari timbulnya penjualan BBM bersubsidi secara ilegal atau black market akibat adanya disparitas harga yang sangat besar antara BBM bersubsidi dan nonsubsidi.

"Sehingga disparitas harga inilah yang memang berpotensi besar menimbulkan adanya black market. Ini yang telah dibahas Bapak Gubernur langkah-langkah dari provinsi agar black market ini tidak terjadi," ujarnya.

Dia menyebutkan Pertamina per 1 Juli 2022 lalu sudah mulai menyosialisasikan program subsidi tepat. Kemudian, pada 1 September 2022 sudah melakukan uji coba subsidi tepat untuk seluruh wilayah Indonesia termasuk Lampung.

"Seluruh kendaraan yang telah teridentifikasi boleh menggunakan JBT ataupun JBKP. Termasuk berapa pengisian maksimal per harinya yang sudah ditentukan terhadap seluruh jenis kendaraan," katanya.

Dalam program subsidi tepat tersebut seluruh kendaraan didaftarkan dan data yang ada di STNK juga diinput ke program subsidi tepat tersebut. "Sehingga pada akhirnya nanti kendaraan ini teridentifikasi dan berhak mendapatkan BBM bersubsidi itu. Nantinya akan mendapatkan suatu barcode yang bisa didapatkan dari web subsidi tepat ataupun aplikasi My Pertamina," ujarnya.

Muharram Candra Lugina








Berita Terkait



Komentar