Pemerintah Dinilai Masih Awam dalam Pemetaan Daerah Rawan Bencana

Bandar Lampung (lampost.co) -- Pengamat Perencanaan Wilayah dan Kota, Ilham B Malik, menilai pemerintah masih awam dalam memetakan daerah rawan bencana.
Hal itu terlihat saat menyusun dokumen rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) di level provinsi dan kabupaten/kota. Dalam dokumen RTRW kawasan di Lampung terbagi dua, yaitu kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Kawasan lindung adalah kawasan yang tidak boleh ada bangunan di atas tanahnya. Sedangkan kawasan budidaya untuk tempat aktivitas masyarakat bekerja, sekolah, dan membangun kegiatan lainnya.
Namun, kedua kategori kawasan tersebut masih minim pelaksanaan di lapangan agar sesuai definisi. Ia memberi contoh kawasan lindung yang masih diokupasi masyarakat untuk pemukiman dan kawasan budidaya yang ternyata masih rawan bencana.
"Perencanaannya tidak tegas dan tidak jelas akhirnya daerah yang rawan bencana ini masih disebut kawasan budidaya. Ini seharusnya yang dipertegas di dokumen rencana tata ruang (RTR)," kata Ilham, Jumat, 30 Desember 2022.
Ia meminta pemerintah hendaknya memastikan seluruh kawasan pendidikan terletak di daerah yang bukan masuk peta rawan bencana, baik sedang atau tinggi.
"Bagi bangunan publik dan privat yang masuk daerah rawan bencana harus dibuatkan pemerintah untuk dipindahkan ke tempat yang aman dan dibuatkan skenario mulai dari waktu dan teknis di lapangannya," jelasnya.
Dengan begitu akan jelas yang harus dilakukan pemerintah di masa depan soal pembangunan infrastruktur, seperti sekolah, rumah susun dan sarana prasarana yang mengacu pada penetapan kawasan budidaya yang memang tidak masuk kawasan lindung, dan rawan bencana.
Selain itu, provinsi dan kabupaten/kota masih ada daerah masuk dalam klaster rawan bencana menjadi pemukiman.
"Sayangnya kawasan pemukiman yang
masuk rawan bencana tidak direkayasa atau dilakukan pengosongan pemukiman. Inilah dokumen tata ruang yang dibuat pemerintah terkesan tidak memberikan solusi. Ketika bencana itu terjadi penduduk masih di tempat rawan bencana dan menimbulkan korban," kata dia.
Effran Kurniawan
Komentar