Pembunuh Ketua Ormas Membunuh untuk Membela Istri

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Pelaku pembunuhan salah satu ketua ormas di Bandar Lampung, berdalih melakukan aksi untuk membela diri dan dalam keadaan terpaksa. Korban bersama kawan-kawannya datang ke tempat hajatan pelaku dalam kondisi mabuk dan melakukan perusakan.
Hanafi Sampurna, pengacara Angga, pelaku pembunuhan, menyebutkan saat kejadian pada Minggu, 3 Juli 2022, keluarga Angga sedang mengadakan hajatan. Tiba-tiba datang Pitul bersama rekannya yang dalam keadaan mabuk sambil membawa senjata tajam (sajam) jenis parang dan celurit.
"Dia datang mencari Samsul dan warga yang hadir di hajatan menjawab kalau yang dicari tidak ada di situ. Tiba-tiba mereka dengan arogan melakukan perusakan dan pemukulan hingga warga dan anak-anak histeris," katanya, Kamis, 3 November 2022.
Baca juga: Pencuri Ponsel di Bawah Umur Tidak Ditahan
Pitul dan rekan-rekannya tidak menggubris langsung masuk ke tenda acara sambil menyerang istri pelaku Fadilah serta merusak kursi, piring, mengayunkan senjata tajam ke arah tamu undangan.
"Atas kejadian itu Angga (yang sudah ditahan Polresta) sambil mengangkat kedua tangannya meminta tolong agar tidak mengganggu acara. Namun, Pitul dan kawan-kawannya justru menyerang Angga," katanya.
Kemudian Angga menghindar dengan berlari namun masih dikejar Pitul dan kawan-kawannya. Hingga akhirnya terjadi perkelahian yang menyebabkan Pitul meninggal karena dibacok pelaku mennggunkan senjata milik korban.
"Pada malam harinya kami mendampingi Angga menyerahkan diri ke Polresta Bandar Lampung. Hingga saat ini istrinya pindah agar tidak diserang rekan-rekan korban," ujarnya.
Dia melanjutkan sebelum datang ke rumah kliennya, Pitul dan kawan-kawan juga melakukan perusakan di dua lokasi. Salah satunya membakar toko.
"Kami kemudian melapor balik ke Polsek Sukarame atas perusakan dan ancaman kekerasan. Kami minta polisi segera memproses dan menuntaskan laporan tersebut," ujarnya.
Fadilah menambahkan Pitul dan rekan-rekannya adalah tamu tidak diundang dalam hajatan. Aksi premanisme mereka sudah sangat meresahkan warga sekitar.
"Saya minta agar suami saya dibebaskan karena saat itu dia membela diri dalam keadaan terpaksa. Semua anak saya trauma sampai saat ini," ujarnya saat memberikan keterangan kepada awak media di Polresta Bandar Lampung, Kamis, 3 November 2022.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Ir Sutami, Kampung Purwodadi, Kelurahan Way Laga, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung, Minggu sore, 3 Juli 2022. Dugaannya sebagai korban pembunuhan karena di tubuh korban diketahui bernama Hapiturahman (40), ketua sebuah ormas, ditemukan luka bekas sabetan senjata tajam, sedangkan dua korban lainnya mengalami luka sabetan senjata tajam di tubuhnya.
Muharram Candra Lugina
Komentar