Pembiayaan Syariah di Lampung Didorong Terus Diperkuat

Bandar Lampung (lampost.co) -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Kinerja pembiayaan dan sinergi ekosistem syariah serta penguatan identitas perbankan syariah menjadi fokus yang terus ditingkatkan.
"Pembiayaan syariah di Lampung melalui Bank Umum Syariah (BUS)/Unit Usaha Syariah (UUS) Rp3,93 triliun dan melalui Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) Rp639 miliar sepanjang 2022," ujar Kepala OJK Lampung, Bambang Hermanto, saat Media Update Perkembangan Industri Jasa Keuangan Lampung Triwulan IV 2022, di Swiss-Belhotel, Bandar Lampung, Selasa, 7 Maret 2023.
Secara year on year (yoy), penyaluran pembiayaan BUS/UUS meningkat Rp667 Miliar atau 20,42 persen dan melalui BPRS meningkat Rp94 Miliar atau 16,08 persen.
"Pembiayaan yang meningkat signifikan perlu diiringi penguatan ekosistem ekonomi syariah yang terdiri dari industri halal, jasa keuangan syariah, keuangan sosial islam, dan sektor religius," ujarnya.
Sinergi dan integrasi aktivitas ekonomi dengan transaksi keuangan syariah diyakini mampu mengakselerasi pengembangan perbankan syariah. Hal itu juga mendorong layanan produk dan keuangan syariah sebagai kebutuhan dalam melakukan aktivitas ekonomi.
"Upaya ini makin diperkuat keterlibatan berbagai kelembagaan yang terbentuk di Lampung," kata dia.
Lembaga-lembaga tersebut antara lain Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), Bank Wakaf Indonesia, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren), dan lembaga-lembaga amil zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (Ziswaf).
Literasi dan inklusi keuangan di masyarakat juga harus ditingkatkan agar mampu meningkatkan permintaan terhadap produk keuangan syariah.
"Kinerja yang dicapai pada 2022 hendaknya menjadi bahan evaluasi dan pemacu bagi semua pihak untuk mendapatkan hasil lebih baik di masa mendatang," ujarnya.
Komitmen Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah 2024 harus didukung dengan peningkatan kinerja berbagai lembaga, baik secara nasional maupun regional.
Peningkatan kinerja di Perbankan Syariah juga dialami sektor industri jasa keuangan lainnya. Di tengah tingginya ketidakpastian global, sektor pasar modal, sektor industri keuangan non bank (IKANB) dan sektor perbankan di Lampung terpantau mengalami kinerja positif.
Effran Kurniawan
Komentar