Pedagang di Pasar Bandar Jaya Berjualan dan Bersahabat dengan Sampah

Gunungsugih (Lampost.co) -- Pedagang di Pasar Bandar Jaya, Lampung Tengah, bertahun-tahun harus berjualan dan bersahabat dengan sampah.
Aroma tak sedap itu timbul dari tempat pembuangan sampah (TPS) sementara di lokasi pasar. Hal tersebut terpaksa tetap dijalani demi mengais rezeki.
"Nyaman-nyaman saja, kalau bau ya bau, tapi mau gimana lagi, sudah beberapa tahun ini jadi terbiasa," kata Sumarni, salah pedagang sayur di samping TPS, Jumat, 14 Juli 2023.
Pedagang lainnya, Tari, mengaku terbiasa menghirup bau sampah saat berjualan sejak tiga tahun berjualan di pasar tersebut. "Ya betah tidak betah. Sebenernya tidak betah baunya seperti ini, tapi mau gimana lagi," ujarnya.
Untuk itu, dia sesekali mengirup aroma jeruk untuk sedikit menghilangkan bau sampah yang menyengat. "Biar tidak bau terus karena baunya macam-macam, namanya juga sampah," kata dia.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung, Josi Harnos, mengatakan bau sampah yang timbul dari TPS sementara Pasar Bandarjaya sebagai polusi udara.
"Ini masuk dalam polusi udara. Dampak ke kesehatannya tidak secara langsung. Tapi, sumber penyakitnya ada di tempat yang busuk itu. Kalau pengelolaanya baik, tidak akan menimbulkan bau," kata dia.
Menurutnya, persoalan bau sampah itu bukan dari udaranya melainkan pada kebersihan yang tidak dikelola dengan baik. "Kuman kasih sinyal dalam bentuk bau," kata dia.
Effran Kurniawan
Komentar