Pasokan Berkurang, Harga Bawang Melonjak di Pasaran

Bandar Lampung (Lampost.co): Harga bumbu dapur khususnya bawang merah dan bawang putih mengalami kenaikan harga jual sejak satu minggu terakhir di sejumlah pasar tradisional wilayah Bandar Lampung.
Di tingkat grosir, harga bawang merah terpantau mengalami kenaikan harga berkisar antara Rp38 ribu hingga Rp40 ribu per kilo.
"Harga bawang merah sekarang sedang naik dari grosir itu Rp40 ribu per kilo. Untuk stok bawang semua dari Jawa untuk pembeli tidak terlalu berpengaruh," ujar Ismail (38) seorang pedagang bawang grosir di Pasar Tamin, Bandar Lampung, Selasa, 7 Februari 2023.
Sementara dikatakan di tingkat pengecer, bawang merah saat ini dijual dengan harga berkisar antara Rp40 ribu per kilo.
Baca juga: Harga Kedelai di Bandar Lampung Mulai Turun
"Sekarang lagi naik harga bawang karena saya juga beli dari grosir harganya sudah naik antara Rp38-40 ribu per kilo. Untuk bawang putih harganya Rp24 ribu per kilo, sebab dari grosir harganya sudah Rp20 ribu per kilonya," kata Suhito pedagang bawang eceran di pasar setempat.
Suhito menerangkan kenaikan harga ini sudah terjadi sejak satu minggu terakhir, akibat stok barang berkurang dan kualitas barang pun tidak begitu bagus.
"Tapi yang beli masih tetap biasa saja, tidak berkurang terlalu jauh seperti biasa saja. Sekarang stoknya berkurang karena dari panen memang berkurang jadi barang sedikit otomatis harga agak naik," ungkapnya.
Senada juga dikatakan oleh Marpuah pedagang bawang eceran lainnya, bahwa kenaikan harga bawang sudah terjadi sejak seminggu terakhir.
Meski demikian daya beli masyarakat tidak terlalu berpengaruh terhadap kenaikan harga itu, hanya mengurangi jumlah pembelian dari harga normal.
"Kalau ambil dari grosir Rp35 ribu per kilo itu harga kotor. Saya jual ke pembeli Rp40 ribu per kilo. Kalau bawang putih saya jual sekarang Rp24 ribu per kilo, sebab dari grosir ngambilnya sudah Rp21 ribu per kilo. Untuk daya beli masyarakat seperti biasa cuma dikurangin aja dikit mau beli sekilo jadi setengah," ujar Marpuah.
Adi Sunaryo
Komentar