Pakar Transportasi: Kebijakan Zero ODOL Harus Terus Jalan

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Pakar Transportasi Institut Teknologi Sumatra (Itera), Ilham B Malik mengatakan kebijakan Zero Over Dimension Over Load (ODOL)2023 harus tetap dilaksanakan. Hal itu untuk menghentikan persoalan kerusakan jalan dan hambatan lalu lintas.
"Hal itu berkaitan erat dengan keselamatan berlalu lintas. Apalagi, kebijakan zero ODOL seharusnya sudah dilaksanakan sejak 2008 atau 14 tahun yang lalu ketika Kementerian PU dan Kemenhub saat itu bersepakat hentikan ODOL," katanya, Minggu, 29 Januari 2023.
Ilham mengatakan saat ini pemerintah tidak ada lagi alasan untuk menunda penerapan zero ODOL. Sebab, hal tersebut dapat memperbaiki sistem transportasi logistik nasional hingga membantu memperbaiki indeks daya saing Indonesia dan indeks performa logistik (LPI).
Baca juga: Target Zero ODOL Perlu Bantuan Kementerian
"Masyarakat sangat berharap kali ini pemerintah dapat lebih konsisten terkait dengan ODOL. Saat ini, mobilitas barang atau logistik harus dilayani dengan alat angkut logistik yang efektif dan efisien," katanya.
Dalam banyak riset yang dilakukan berbagai pihak, menunjukkan biaya angkutan barang yang paling efisien ada di kereta api dan transportasi laut. "Karena itu, jika suatau negara ingin membangun ekonominya dengan sehat melalui perdagangan dan industry, harus segera membangun sistem perangkutan logistik yang benar," ujarnya.
Penerapan zero ODOL juga harus dilakukan untuk menekan angka kerusakan jalan. Oleh sebab itu, kebijakan tersebut perlu diterapkan pada 2023 agar pada tahun-tahun berikutnya kesibukan pemerintah ada pada perbaikan dan penyempurnaan sistem logistik nasional.
"Dan, ini juga termasuk dengan kebijakan angkutan batu bara. Ada banyak daerah di Sumatra dan Kalimantan yang batu baranya diangkut dengan truk melebihi batas MST jalan. Tol laut dan kereta api cepat bisa dijadikan referensi ke mana arah kebijakan trasnportasi nasional kita," katanya.
Muharram Candra Lugina
Komentar