Pemilik Ponpes Disebut Mencoba Imingi Mobil Wali Santri Korban Asusila

Panaragan (Lampost.co) – Salah satu orang tua korban mengaku sempat didatangi AA (45) pemilik pondok pesantren di Kecamatan Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat (Tubaba) dan menyerahkan satu unit mobil.
Kata dia, sebelum ditetapkan sebagai tersangka, AA datang ke rumahnya meminta agar kasus tersebut tidak mencuat ke publik dan dapat diselesaikan secara kekeluargaan tanpa melalui proses hukum. Tersangka tindakan asusila terhadap enam santriwati itu menyerahkan satu unit mobil beserta kelengkapan dokumen yakni STNK dan BPKB.
"Pelaku datang ke rumah saya menyerahkan mobil itu sendiri dan memohon-mohon agar supaya masalah ini tidak sampai ke ranah hukum. Saya menolak, tapi pelaku tetap meninggalkan surat-surat dan mobil itu, lalu dia pulang," kata salah satu orang tua korban, Rabu, 04 Januari 2023.
Baca juga: Santriwati Korban Aksi Bejat Pemilik Ponpes di Tubaba Bertambah
Dia mengatakan, dua hari lalu tepatnya Senin, 02 Desember 2023 keluarga tersangka mendatangi kediamannya. Mereka datang untuk mengambil mobil yang sempat diserahkan AA.
Berdasarkan pengakuan keluarga tersangka yang datang di kediamannya, lanjut dia, mobil tersebut dititipkan sebagai jaminan agar AA tidak melarikan diri.
"Sekarang mobil dan surat-surat itu sudah kami serahkan kepada keluarga pelaku," kata dia.
Ia menduga jumlah korban dapat bertambah jika aparat kepolisian dapat mengusut tuntas kasut tersebut. Dia berharap, polisi dapat memberikan hukuman setimpal atas perbuatan yang dilakukan AA terhadap putrinya.
"Kami minta dengan aparat penegak hukum supaya memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada pelaku, karena bukan anak kami saja yang jadi korban kebejatannya. Masih banyak lagi santri yang disetubuhinya, bisa jadi kalau diusut lagi, pasti ada yang lain lagi," ujar dia.
Deni Zulniyadi
Komentar