#ekonomi#syariah#lampung#ojk

OJK: Potensi Ekonomi Syariah Lampung Sangat Menjanjikan

( kata)
OJK: Potensi Ekonomi Syariah Lampung Sangat Menjanjikan
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Lampung, Bambang Hermanto. Dok. Lampost


Bandar Lampung (Lampost.co) -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung menyebut potensi ekonomi maupun keuangan syariah di Lampung sangat menjanjikan.

Hal ini tercermin dari peningkatan penggunaan produk dan layanan syariah oleh masyarakat di berbagai sektor ekonomi. Selain itu, bertambahnya lembaga jasa keuangan syariah yang hadir di awal 2023 menambah alternatif pelayanan keuangan syariah.

"Penggunaan produk layanan maupun jasa syariah meningkat. Ada juga penambahan dua bank umum syariah yang berstatus Unit Usaha Syariah atau UUS, " ujar Kepala OJK Lampung, Bambang Hermanto, Rabu, 05 April 2023.

Baca juga: OJK Klaim Pengembangan Keuangan dan Ekonomi Syariah di Lampung Makin Kuat

Hampir seluruh sektor telah masuk dalam pengembangan ekonomi keuangan syariah. Seperti penerima kredit bukan lapangan usaha, pedagang besar dan eceran, jasa pendidikan, jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya, serta pertanian, perburuan, dan kehutanan. "Hampir semua sektor sudah masuk, sekitar lima sektor dominan dibiayai perbankan syariah," kata dia.

Bambang berkomitmen pihaknya akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di 2023 yang berfokus pada industri halal, jasa keuangan syariah, keuangan sosial Islam dan sektor religius. "Melalui roadmap pengembangan perbankan syariah, OJK akan terus mengawal  pengembangan ekosistem ekonomi syariah yang fokus terhadap 4 sektor utama," kata dia.

Baca juga: Tiga Penyumbang Kredit Bermasalah Terbesar di Lampung

Selain itu, dukungan yang diberikan OJK berupa pembiayaan industri halal, pengembangan produk atau layanan yang mengadopsi IT dan peningkatan skala usaha agar lembaga jasa keuangan (LJK) syariah lebih kompetitif dan efisien.

Edukasi kepada masyarakat sebagai upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah akan masif diselenggarakan. Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah saat ini terbilang rendah. Tercatat pada 2022, indeks literasi syariah secara nasional saat ini sebesar 9,14% sedangkan inklusi syariah 12,12%.

"OJK bersinergi dengan industri jasa keuangan dan asosiasi/kelembagaan yang concern terhadap keuangan dan ekonomi syariah," kata Bambang.

Deni Zulniyadi








Berita Terkait



Komentar