#beritalampung#beritalampungterkini#nelayan#gelombangtinggi#anginkencang#cuacaburuk#melaut

Nelayan Lamsel Nekat Tetap Melaut untuk Penuhi Kebutuhan Hidup

( kata)
Nelayan Lamsel Nekat Tetap Melaut untuk Penuhi Kebutuhan Hidup
Kondisi Dermaga Bom Kalianda, Lampung Selatan, Minggu, 20 November 2022. Lampost/Perdhana Wibysono


Kalianda (Lampost.co) -- Gelombang tinggi dan angin kencang tidak menyurutkan sejumlah nelayan di pesisir pantai Kecamatan Rajabasa dan Kalianda, Lampung Selatan, untuk tetap melaut. Mereka nekat mencari ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Meskipun hasil tangkapan menurun akibat cuaca kurang mendukung, tidak menyurutkan nelayan sekitar melaut untuk mencari ikan. "Sudah sekitar sepekan cuacanya kurang bersahabat, angin kencang dan gelombang tinggi," kata Sobri (48), salah seorang nelayan di Kecamatan Rajabasa, Minggu, 20 November 2022.

Menurut dia, beberapa kapal nelayan dengan bobot besar masih terus mencari ikan di sekitaran  perairan laut pesisir pantai. "Kalau kapal besar masih ke laut mencari ikan," ujarnya.

Baca juga: Cuaca Ekstrem Masih Terjadi, BPBD Minta Semua Pihak Siap Siaga 

Sedangkan untuk kapal nelayan kecil, seperti ketinting dan jukung, memilih waktu siang hari menangkap ikan untuk menghindari gelombang tinggi. "Itu pun tidak semuanya, hanya yang nekat dan berani saja melaut," katanya.

Nekatnya sejumlah nelayan tersebut karena sudah menguasai karakter perairan dan desakan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. "Paling lama bisa libur cuma dua hari, habis itu terpaksa melaut," ujarnya.

Hal senada diungkapkan para nelayan di Dermaga Bom Kalianda. Meskipun nekat melaut, hasil tangkapan ikan berkurang. “Enggak ada pilihan, walaupun tangkapan berkurang," kata Juhri (55), nelayan di Dermaga Bom, Kalianda.

Menurunnya hasil tangkapan para nelayan berimbas naiknya harga beberapa jenis ikan di pasaran setempat. "Terpaksa harga jual dinaikkan sedikit, untuk menutup operasional," ujarnya.

Sementara itu, di pasar ikan Dermaga Bom Kalianda harga beberapa jenis ikan naik rata-rata Rp5 ribu/kg. “Ada beberapa jenis ikan seperti layang, tongkol, dan kekurungan masih bertahan, sedangkan yang lain naik," ujar Minah (38), salah seorang pedagang ikan.

Walaupun pasokan sedikit berkurang, stok ikan masih terus disuplai para nelayan setempat untuk memenuhi kebutuhan pasar sekitar. "Tidak perlu khawatir, stok ikan ada terus di sini," katanya.

Muharram Candra Lugina








Berita Terkait



Komentar