Murid SMPN 1 Bukit Kemuning Pasang Spanduk Berisi Kekecewaan di Pagar Sekolah

Kotabumi (Lampost.co)--Oknum Kepala Sekolah di sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 1 Bukit Kemuning diduga melakukan tindakan yang merugikan berbagai pihak, termasuk muridnya. Atas tindakannya itu, para murid dan walinya melakukan aksi memasang spanduk yang berisikan kekecewaan.
Berdasarkan pantauan Lampost.co di sekolah, ada dua spanduk yang terpasang di bagian depan pagar tembok. Salah satu spanduk berisikan kekecewaan para murid karena salah satu guru di sekolah itu diduga diberhentikan sepihak.
"Kami ingin berprestasi dan dididik dengan aman dan nyaman, bukan memberhentikan satu per satu guru kami. Kembalikan ibu Sisi, kami tanpa ibu Sisi seni sekolah kami mati," tulis salah satu spanduk yang terpasang.
Salah satu staff SMP N 1 Bukit Kemuning mengatakan bahwa oknum kepala sekolah itu bertindak sewenang-wenang. Mulai dari meemberhentikan guru tidak sesuai aturan, hingga tidak membiayai kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan di sekolahnya.
"Siswa demo menuntut kepala sekolah mundur, karena kesewenang-wenangannya. Seperti masalah guru misalnya, itu ada lima yang diberhentikan," ujar staff yang enggan disebut namanya itu kepada Lampost.co di sekolah pada Senin, 11 September 2023.
Selain itu, murid-murid juga menuntut tanggungjawab sekolah terhadap seluruh kegiatan ekstrakulikuler yang ada. Lalu, oknum kepala sekolah itu meminta kepada murid untuk membiayai ekstrakulikuler seperti OSIS, Pramuka, PMI, dan lainnya dengan pembiayaan mandiri, bukan dari sekolah.
"Itu yang mereka pertanyakan, kenapa setiap ada kegiatan sekolah tidak pernah mengeluarkan biaya. Sehingga mereka berinisiatif mencarikan solusi, bahkan tidak jarang urunan untuk menjalankan suatu program," kata dia.
Tanggapan Disdik Lampung Utara
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Utara, Sukatno meminta SMP Negeri 1 Bukit Kemuning untuk menyelesaikan persoalan internal yang sedang menimpa. Ia juga mengaku telah melakukan konfirmasi langsung terhadap oknum kepala sekolah tersebut.
"Sudah dikonfirmasi kepada kepala sekolah, persoalannya ada satu guru yang disenangi oleh siswa tapi sudah tidak mengajar lagi," katanya saat dihubungi melalui pesan singkat.
Menurut Sukatno, persoalan di SMP Negeri 1 Bukit Kemuning itu berawal dari diberhentikannya seorang guru karena sering terlambat, namun tidak segera diselesaikan dengan baik hingga berbuntut panjang hingga murid mengadakan aksi unjuk rasa memasang spanduk.
"Dari keterangan didapat, kepala sekolah bilang guru seni, Ibu Sisi pernah meminta asisten pelatih. Untuk meningkatkan prestasi seni siswa, dan itu salah satu penyebab dia vokal di forum dan sampai mau buat surat pengunduran diri di forum," kata dia.
Sukatno berharap persoalan yang terjadi di SMP Negeri 1 Bukit Kemuning dapat diselesaikan oleh seluruh pihak dengan baik. Sebab, konflik internal di sekolah dikhawatirkan dapaat mengganggu proses pembelajaran bagi para murid.
Putri Purnama
Komentar