Miliki Kartu Kuning, Rampok BPR Arta Kedaton Makmur Pecandu Narkoba

Bandar Lampung (Lampost.co): Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Ino Harianto mengatakan saat penangkapan pelaku perampokan BPR Arta Kedaton Makmur, Telukbetung Selatan, petugas menemukan kartu kuning.
"Benar ada kartu kuning, tapi saat ini masih ditunggu konfirmasinya dari pihak Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung. Belum bisa disimpulkan apakah ini terkait pelaku yang merupakan pecandu narkoba," kata dia, Jumat, 17 Maret 2023.
Ino mengatakan dalam proses penyelidikan, pihak kepolisian akan mendatangkan ahli untuk menyimpulkan kartu kuning itu. Namun pelaku yang diketahui bernama Heri Gunawan merupakan pecandu narkoba jenis putau.
Baca juga: Rutan Sukadana Gelar Razia Gabungan BNN dan Brimob
"Kami akan mintai keterangan ke ahlinya, kartu untuk apa. Pelaku ini penggunaan aktif narkotika jenis putau dan dia menyampaikan seperti itu, artinya hasil kejahatan ini akan digunakan untuk membeli narkoba putau dan foya-foya," katanya.
Saat ini Polresta Bandar Lampung tengah melakukan pemeriksaan urine terhadap pelaku yang masih dirawat di RS Bhayangkara Polda Lampung. "Tes urine masih kami ambil dan hasil pengecekannya menunggu lebih lanjut," ujar dia.
Sementara Dirreskrimum Polda Lampung, Kombes Pol Reynold P. Hutagalung mengatakan, awalnya tidak ada kartu identitas saat pelaku. Namun dari pengecekan sidik jari, pelaku terdeteksi tinggal di Tanjungkarang Timur, Kota Bandar Lampung.
"Dia ini buruh serabutan, dugaan sementara motifnya ekonomi, karena sulitnya mencari pekerjaan," ujar Reynold, di RS Bhayangkara, Polda Lampung.
"Terkait indikasi pengguna narkoba dari cross check aparat ke pelaku dan keluarga pelaku, Heru memang sempat menggunakan narkoba sekitar delapan tahun yang lalu. Sehingga, kartu kuning dengan identitasnya yang beredar, bukan mengindikasikan Heru berstatus Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Jadi masih mendapat semacam obat untuk penenang," sambungnya.
Saat ini tim Gabungan Polda Lampung dan Polresta Bandar Lampung tengah memburu dua pelaku lainnya.
Adi Sunaryo
Komentar