#produksigabah#pangan

Metro Produksi 35 Ribu Ton Gabah dalam Setahun

( kata)
Metro Produksi 35 Ribu Ton Gabah dalam Setahun
anaman padi di Metro, diprediksi mampu menghasilkan 35 ribu ton gabah dalam setahun. (Foto:Dok.Lampung Post)


Metro (Lampost.co) -- Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro mencatat hasil pertanian komoditas padi bisa mencapai 35 ribu ton dalam setahun. 

Kepala DKP3 Kota Metro, Herry Wiratno mengatakan, hasil produksi padi tersebut didapatkan dari seluas 2.948 hektare sawah, serta ketersediaan pupuk dan air bagi para petani yang memadai. 

"Jadi, dalam setahun kita bisa memperoleh 35 ribu ton gabah kering panen. Sementara, jika dikonversi menjadi gabah kering giling kita mencapai 28,2 ribu ton," kata dia, Selasa, 31 Januari 2023. 

Dia menambahkan, dari hasil produksi komoditas padi tersebut, dalam setahun bisa menghasilkan perputaran uang bagi petani mencapai Rp 165 miliar. 

"Artinya, produk domestik di Kota Metro masih 20 persen dipengaruhi oleh sektor pertanian, dan itu dari komoditas padi," tambahnya. 

Dia menjelaskan, dalam produksi tahunan, untuk komoditas padi tidak bisa mencapai 100 persen karena banyak petani juga yang menyempatkan untuk bercocok tanam jenis palawija di musim-musim tertentu. 

"Misal seperti di musim gadu atau masa tanam dua dan tiga, banyak petani yang menanam seperti jagung, singkong, kedelai dan kacang tanah. Tapi itu tidak lebih dari 5 persen," ujarnya. 

Sementara itu, kendala yang kerap dialami oleh petani diantara musim hingga hama yang penyerang tanaman padi. 

"Nah, jika musim tanam berlanjut. Biasanya populasi hama tikus otomatis meningkat. Itu yang menjadi kendala para petani saat ini," ungkapnya. 

"Kemudian, untuk ketersediaan air dan pupuk, di Metro cukup aman. Bahkan, kami sudah menerapkan program E-Lokasi dalam pendistribusian pupuk subsidi. Jadi, petani bisa menggunakan pupuk subsidi sesuai dengan luas lahan yang dimiliki," lanjutnya. 

Namun, kebutuhan pupuk subsidi di Kota Metro hanya bisa mengakomodir 60 persen dari apa yang sudah diajukan. 

"Kalau harapannya kami tetap teralokasi 100 persen. Namun, banyak faktor yang menyebabkan alokasi pupuk subsidi di Metro hanya sebesar 60 persen saja. Sisanya, kami mengimbau kepada petani untuk bisa menggunakan pupuk organik," pungkasnya. 

Sri Agustina








Berita Terkait



Komentar