#pertanian#pangan#lamtim#beritalampung

Lamtim Tingkatkan Produksi Kedelai Nasional

( kata)
Lamtim Tingkatkan Produksi Kedelai Nasional
Lamtim Tingkatkan Produksi Kedelai Nasional. (Foto:Dok.Pemkab Lamtim)


SUKDANA (Lampost.co) -- Guna meningkatkan produksi kedelai nasional dengan sasaran mencapai swasembada pada 2020. Badan penelitian dan pengembangan pertanian (Balitbangtan) melalui Balai penelitian tanaman aneka kacang dan umbi (Balitkabi), bekerjasama dengan BPTP Lampung pada musim tanam 2018 melakukan gelar teknologi BIO-DETAS di Desa Rejo Binangun, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur, Senin (13/8/2018).

Turut hadir Kepala Balitkabi Yuliantoro Baliadi, Kabid tanaman pangan Distan TPH Provinsi Lampung Herlin Retnowati, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Lampung Timur  M. Yusuf, serta Kabid Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Lampung Timur, Mursidi, sebagai moderator.

Kepala Balitkabi Yuliantoro Baliadi mengatakan, selain masalah ketersediaan air yang terbatas, kemasaman tanah dan kondisi kekurangan hara sering menjadi kendala kenapa produktivitas kedelai di Lampung saat ini tergolong masih rendah, yakni 1,16 ton/hektare.

"Oleh karena itu gelar teknologi budidaya ini untuk mengembangkan inovasi teknologi BIO-DETAS di sawah tadah hujan bereaksi masam yang mampu menghasilkan kedelai hingga 2-2,5 ton/hektare," ujar Yuliantoro.

Selain itu, lanjutnya, untuk memperkenalkan sejumlah varietas unggul baru (VUB) kedelai pada petani agar VUB tersebut segera dapat berkembang di masyarakat. Expected output kegiatan budi daya BIO-DETAS ini adalah menghasilkan benih kedelai berlabel.

"Pada lahan bereaksi masam seperti di Rejo Binangun (Lampung secara umum) diaplikasikan pula kapur pertanian untuk meningkatkan pH tanah agar sesuai untuk tanaman kedelai. Pupuk organik sebanyak 1 ton/hektare diaplikasikan sebagai penutup lubang tanam," tambahnya.

Sedangkan pupuk anorganik majemuk NPKS direkomendasikan menggantikan pupuk anorganik tunggal. Hal ini selain karena pupuk anorganik tunggal harganya jauh lebih mahal, juga karena ketersediaannya di pasaran yang semakin sulit. Selama ini petani di Lampung Timur menggunakan 50 kg pupuk Urea, 75 kg SP36 dan 50 kg KCl/ha.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Lampung Timur  M. Yusuf mengatakan pada gelar teknologi ini ditanam pula varietas unggul baru produktivitas tinggi yakni varietas Dega 1,varietas Demas 1, dan varietas Argomulyo.

"Bahkan varietas Dega 1 telah mencuri hati para petani di Rejo Biangun karena begitu pendeknya umur varietas ini. Sehingga hasil panen sudah dipesan para petani untuk ditanam pada musim tanam tahun depan," ujarnya.

Hadirnya pihak swasta, CV Ramayana, diharapkan akan melegakan petani kedelai. Lantaran, hasil kedelai dari kegiatan ini berupa calon benih semuanya akan dibeli oleh CV Ramayana, dan dipasarkan ke daerah lain guna memenuhi kebutuhan benih dalam program pengembangan kedelai di Provinsi Lampung atau bahkan meluas ke provinsi lain.

Lampost.co/Rilis








Berita Terkait



Komentar