Lambar Sukses Gelar Festival Literasi

Liwa (Lampost.co)-- Kegiatan Festival Literasi yang puncaknya digelar oleh tim Gerakan Literasi Daerah (GLD) Lampung Barat berlangsung kreatif dan meriah, pada Selasa 14 Juni 2022.
Pada puncak festival literasi yang berlangsung di taman kota Liwa itu, tim GLD juga menggelar lomba mewarnai yang diikuti seratusan anak PAUD dan lomba menggambar bagi 47 perwakilan lamban baca serta lomba majalah dinding yang diikuti 19 perwakilan siswa tingkat SMP.
Ketua Tim GLD Lambar Partinia, menyampaikan Festival Literasi ini merupakan salah satu media kampanye gerakan literasi di Lambar.
Festival literasi ini merupakan yang pertama kali digelar dan direncanakan akan dilaksanakan setiap tahun.
Baca Juga : Lambar Disebut Jadi Percontohon Gerakan Literasi di Lampung
Festival ini juga dilaksanakan dalam rangka peringatan pencanangan Lambar sebagai kabupaten literasi, peringatan hari pendidikan nasional, dan peringatan hari lahir Pancasila.
Selain itu, panitia juga telah melaksanakan lomba cipta lagu pendek literasi (jingle literasi).
Lomba ini terbuka untuk umum dan diikuti oleh 10 finalis dengan pelaksanaanya dinilai melalui kanal Youtube tim GLD. Dua peserta diantaranya berasal dari Tangerang.
Kemudian ada juga lomba foto giat literasi lamban baca dengan jumlah foto yang disertakan sebanyak 264 foto dari seluruh pengelola lamban baca dan pengunjung tetap lamban baca se-Lambar.
Sementara itu, Bupati Lambar Parosil Mabsus, dalam acara itu berharap agar kegiatan untuk membumikan literasi ini dapat diturunkan hingga ditingkat kecamatan dan pekon. Apalagi saat ini sudah banyak lamban-lamban baca yang sudah berdiri secara mandiri.
Disisi lain lanjut Parosil, saat ini telah terjadi pergeseran. Ia mengaku, dulu saat sebelum hingga menjabat anggota DPRD ia setiap hari membaca koran untuk mendapatkan informasi.
Namun kini seiring dengan telah terjadinya pergeseran akibat perkembangan teknologi canggih ini maka informasi menjadi lebih cepat.
Untuk menyikapi hal ini maka perlu ada kolaborasi, pendampingan dan pengawasan. Oleh sebab itu, melalui Dinas terkait ia meminta agar segera membuat ide baru sebagai upaya pendampingan dan pengawasan sehingga penggunaan teknologi canggih ini nantinya tidak berdampak negatif bagi anak-anak.
Dian Wahyu K
Komentar