#beritalampung#beritadaerah#lampung#kalianda#kemarau#kekeringan

Krisis Air Bersih di Bakauheni Kian Meluas

( kata)
Krisis Air Bersih di Bakauheni Kian Meluas
Pemerintah kabupaten Lampung Selatan bersama kantor Camat Bakauheni saat menyalurkqn bantuqn air bersih ke Dusun Kayutabu desa Klawi, kecamatan Bakauheni. Dok.


KALIANDA (Lampost.co) -- Akibat kemarau berkepanjangan, warga masyarakat yang kesulitan air bersih di kecamatan Bakauheni, kabupaten Lampung Selatan, terus meluas. 

Setelah Dusun Kayu Tabu dan Pematang Macan desa  desa Kelawi, kecamatan Bakauheni, warga di Dusun Simpang Sumur, desa Hatta kecamatan Bakauheni mulai mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih. 

"Warga Simpang Sumur desa Hatta mulai kesulitan mencari air bersih, namun tidak separah di Dusun Kayu Tabu dan Pematangmacan di Desa Klawi," kata Camat Bakauheni Asep Awaludin kepada lampost.co, Senin 21 Oktober 2019.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak kekeringan, ujar Asep, pemerintah telah menyiapkan tangki untuk mengambil air dari Program Nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan PDAM. Bantuan air bersih di dua dusun tersebut sudah berlangsung sejak Juli 2019 lalu.  

Selain kecamatan Bakauheni, kesulitan warga dari dua dusun itu juga mendapat perhatian dari Satdamkar, PDAM dan Dinsos Lampung Selatan serta sejumlah relawan literasi. 

"Bantuan air bersih masih tetap kita salurkan untuk dusun pematatng macan dan Kayu Tabu di desa Klawi. Kalau simpang sumur belum parah," ujarnya. 
 
Terpisah, diakui Aldi (38) seorang warga sekitar Masjid Al Hikmah Dusun Kayutabu, desa Kelawi. Ia mengatakan bukan saja sumur yang kering sejak Juli lalu. Bahkan warga yang hendak salat di masjid Al Hikmah juga kesulitan mencari air wudhu. 

Beruntung bantuan air dari pemerintah maupun relawan terus mengalir Ke Dusun Kayu Tabu. 
"Bantuan air bersih diutamakan untuk keperluan masjid dan musala sebelum ke warga," katanya. 

Selain pemerintah kecamatan Bakauheni, hingga saat ini sejumlah relawan literasi di Bakauheni, yakni 
Jangkar Pustaka (Bripka Agung Gede Asmarajaya), Perahu Pustaka (Radmiadi), Nelayan Pustaka (Acong), dan Motor Perahu Pustaka (Ardy Yanto) masih terus menyalurkan bantuan air bersih aejak pertengahan Juli 2019 lalu.

Aan Kridolaksono








Berita Terkait



Komentar