#umkm#ojk

Kredit UMKM di Provinsi Lampung Disalurkan 30% Lebih

( kata)
Kredit UMKM di Provinsi Lampung Disalurkan 30% Lebih
Suasana Wisata Kuliner dan UMKM di Patung Soekarno Jalan Gatot Subroto Bandar Lampung. Lampost.co/Triyadi Isworo


Bandar Lampung (Lampost.co) -- Market share atau pangsa pasar penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Provinsi Lampung secara industri telah berada di atas 30% dengan pertumbuhan positif di seluruh triwulan tahun 2021. 

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung, Bambang Hermanto mengatakan, kondisi ini diperkirakan akan semakin membaik terlebih dengan adanya kebijakan pemerintah untuk mendorong peningkatan porsi kredit UMKM minimal 30% secara nasional.

"Dan adapting strategy dengan perkembangan saat ini dalam penyaluran kredit UMKM juga dilakukan dengan banyak strategi," katanya, Minggu, 2 Januari 2022.

Baca: 2022 Diyakini Jadi Tahun Kebangkitan UMKM Lampung

 

Ia menjelaskan, adapting strategy tersebut melalui siasat digitalisasi proses bisnis, kolaborasi dengan fintech P2P lending dan e-commerce platform, pembiayaan kepada reseller/retailer berbasis aplikasi, serta melakukan pembinaan dan edukasi nasabah UMKM dalam meningkatkan kapasitas usaha dan bisnis.

Sementara untuk kualitas kredit yang tercermin dari rasio non-performing loan (NPL) diproyeksikan membaik sejalan dengan peningkatan pertumbuhan kredit serta outlook perekonomian yang meningkat sejalan dengan akselerasi vaksinasi covid -19 yang relatif membaik pada 2022.

"Saat ini kisaran rasio NPL selama 2021 di kisaran 2,43% sd 4,98%, sedangkan perbankan yang berkantor pusat di Provinsi Lampung (BPD dan BPR/BPRS) mentargetkan rasio NPL tahun 2022 sebesar 1,50%," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Lampung, Syamsurizal Ari mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM), tata kelola keuangan, dan pemasaran produk pelaku ekonomi kerakyatan sehingga UMKM bisa naik kelas. Selain itu, pihaknya juga akan membangun ekosistem UMKM go Digital.

"Di tahun 2022 yang akan bergeliat ialah UMKM yang berorientasi pada produksi di sektor pertanian dalam arti luas seperti pertanian, perkebunan dan perikanan. Produk-produk yang dijual bukan hanya barang menta tapi bahan jadi yang bisa diproduksi dan dipasarkan," katanya. 

Sobih AW Adnan








Berita Terkait



Komentar