Koordinasi Sekolah dan Orang Tua Cegah Aksi Tawuran Pelajar

Bandar Lampung (Lampost.co)-- Maraknya kasus tawuran yang kerap kali melibatkan pelajar harus mendapat atensi khusus dari orang tua dan pihak sekolah. Hal ini disampaikan oleh Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Provinsi Lampung Moh Edy Harjito pada, Selasa, 1 Agustus 2023.
Menurut Edy sekolah bersama para orang tua harus saling koordinasi dalam memberikan pembinaan serta pengarahan kepada anak didik. Hal ini dilakukan guna membuat aktivitas anak didik lebih terpantau baik di dalam maupun di luar sekolah.
"Kejadian tawuran itu biasanya terjadi pada jam-jam di luar sekolah, dari jam masuk sampai pulang itu bisa aman terkontrol di sekolah. Tapi begitu di luar sekolah, hari-hari libur dan malam hari itu sangat rawan. Dalam hal ini mutlak pengawasan orang tua, jadi orang tua dimohon untuk benar-benar bekerja sama dengan sekolah," kata dia.
Baca juga: Tawuran Antarpelajar kembali Terjadi, Kali ini di Sekitaran Bypass Way Halim
Selain itu, Edy juga meminta kepada pihak sekolah untuk menerapkan aturan yang sudah dibuat dengan tegas. Hal ini dilakukan guna memberikan efek jera kepada para siswa yang terlibat tawuran.
"Kalau sekolah itu aturannya jelas misalnya di SMKN 2 Bandar Lampung itu alpa 14 kali sudah pasti tidak naik. kemudian merokok dan tawuran tuh sudah ada skors yang diberikan. Jadi kalau sekolah itu tetap mengedepankan kepada tata tertib, san dijalankan dengan tegas," ujar Edy yang juga kepala sekolah SMKN 2 Bandar Lampung tersebut.
Baca juga: 83 Pelaku Tawuran Diamankan Polisi Sejak Mei
Penertiban pelajar yang terlibat tawuran menurut Edy juga tak bisa lepas dari peran serta kepolisian sebagai pihak yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Dalam hal ini dirinya turut mengapresiasi kinerja pihak kepolisian yang sudah banyak mengkondisifkan serta menjalin koordinasi dengan sekolah untuk pencegahan aksi tawuran.
Meski begitu, dirinya tidak sepakat jika pengamanan kepada para pelajar yang terlibat tawuran dilakukan dengan cara represif. Namun jika sudah mengarah pada kasus kriminal yang tidak bisa lagi ditolerir, ia meminta kepada pihak kepolisian untuk tidak segan memberikan sanksi yang tegas sesuai aturan.
"Saya memaklumi bahwa kepolisian tidak represif dan lebih melakukan pendekatan secara humanis, karena mereka merasa anak-anak itu hanya menjadi korban," ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua MKKS SMA Provinsi Lampung Hendra Putra. Menurutnya pihak MKKS bersama dengan panitia MPLS sudah mengimbau kepada seluruh sekolah untuk memberikan pembekalan dan sosialisasi kepada peserta didik untuk mencegah terjadinya aksi tawuran dan geng motor.
"Informasi ke siswa sebenarnya sudah sampai, tetapi untuk orang tua memang belum tersampaikan. Karena kami sebagai sekolah-sekolah negeri memang sampai saat ini belum ada yang melakukan rapat dengan orang tua. Harapannya dalam waktu dekat sudah ada pertemuan dengan orang tua untuk membahas hal ini," kata Hendra, Selasa, 1 Agustus 2023.
Dalam rangka menertibkan para pelajar yang terlibat dalam aksi tawuran, terlebih jika hal itu mengarah pada tindakan kriminal, Hendra meminta agar aparat kepolisian tidak perlu merasa ragu dalam hal penegakan hukum.
"Jadi anak-anak yang memang sudah terlibat dalam tindakan kriminal tidak masalah untuk dilakukan penegakan hukum. Kalau kami dari pihak sekolah posisinya hanya menghimbau dan juga penegakan disiplin yang ketat," kata dia.
Nurjanah
Komentar