#lampung#bumi#pertanian

Kolaborasi Lintas Sektor Diperlukan Atasi Dampak Kenaikan Suhu Bumi terhadap Pertanian

( kata)
Kolaborasi Lintas Sektor Diperlukan Atasi Dampak Kenaikan Suhu Bumi terhadap Pertanian
Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-40 dan Kongres Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) ke-14 di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung, Jumat, 25 Agustus 2023, malam . (Foto: Lampost.co/Silvia Agustina)


Bandar Lampung (Lampost.co) -- Kenaikan suhu bumi dapat berdampak pada perubahan pola iklim global. Hal ini akan turut berpengaruh terhadap produktivitas sektor pertanian sehingga menjadi tantangan baru bagi pemenuhan kebutuhan pangan dunia seiring bertambahnya jumlah penduduk.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mohammad Zainal Fatah mengatakan langkah-langkah mitigasi untuk menanggulangi perubahan iklim harus segera dimulai dengan kesadaran penuh berbagai pihak.

"Penurunan emisi karbon, pengembangan infrastruktur ramah lingkungan, serta konsep pertumbuhan hijau yang berorientasi pada tujuan pembangunan berkelanjutan merupakan langkah mitigasi yang memerlukan komitmen bersama," ujarnya pada agenda Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-40 dan Kongres Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) ke-14 di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung, Jumat, 25 Agustus 2023, malam.

Menurutnya, pertanian merupakan salah satu sektor yang paling terdampak atas perubahan iklim. Keberadaan fenomena El Nino saat ini sudah menimbulkan dampak kekeringan di berbagai wilayah Indonesia. "Pada Agustus hingga September 2023, BMKG menyatakan kondisi El Nino terus meningkat dan akan menjadi puncak musim kemarau," kata dia.

Sebanyak 63 persen wilayah Indonesia saat ini telah memasuki musim kemarau dengan kategori hari tanpa hujan (HTH) yang sangat panjang.  Terjadi peningkatan luas sawah terdampak kekeringan sebanyak 630 persen lebih tinggi secara nasional bila dibandingkan 2022 lalu. "Ini adalah dampak kekeringan, kita harus waspada untuk memitigasi, apalagi sawah puso juga meningkat," kata dia.

Lebih lanjut, dia berharap fungsi tampungan air yang dimiliki setiap daerah dapat dioptimalkan. Aktivitas rehabilitasi dan kesiapsiagaan alat berat di daerah harus mulai disiapkan untuk secepatnya difungsikan guna mengatasi kekeringan.

Kolaborasi lintas sektor termasuk para ahli hidraulik yang tergabung dalam HATHI sebagai organisasi keahlian di bidang sumber daya air sangat diperlukan untuk segera melakukan tindakan yang memberikan solusi."HATHI harus berkolaborasi melakukan tindakan yang memberikan solusi," kata dia.

Deni Zulniyadi








Berita Terkait



Komentar