#gagalpanen#hargapangan

Kenaikan Harga Pangan Dipicu Gagal Panen di Wilayah Jawa

( kata)
Kenaikan Harga Pangan Dipicu Gagal Panen di Wilayah Jawa
Pedagang bahanpangan di Pasar Gintung Bandar Lampung. Lampost.co/Yudi Wijaya


Bandar Lampung (Lampost.co)-- Sejumlah harga kebutuhan pangan di Bandar Lampung mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Kepala Dinas Perdagangan Bandar Lampung Wilson Faisol menjelaskan stok kebutuhan pangan di Bandar Lampung dipenuhi dari petani di Jawa. Ia meniali, beberapa waktu terakhir terjadi gagal panen di sejumlah wilayah pemasok, sehingga membuat stok pangan terganggu hampir di semua wilayah di Indonesia. Hal ini memicu kenaikan harga bahan pangan di berbagai daerah termasuk di Bandar Lampung.

"Kenaikan ini terkait dengan kurangnya suplai dari daerah penghasilnya khususnya daerah Jawa seperti Blitar dan Bantul, di sana ada kegagalan panen," katanya, Minggu, 12 Juni 2022.

Pihaknya telah melakukan monitoring dan koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Koperasi, dan Dinas Pertanian terkait persoalan tersebut. Koordinasi dilakukan untuk melakukan pemantauan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan hingga ke distributor.

Pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan pihak distributor untuk penyediaan kebutuhan dari tinggat lokal.

"Terkait pengendalian harga kami telah melakukan monitoring kepada pihak-pihak distributor dan kami coba dari daerah lain, kan daerah kita ada yang penghasil juga," kata Wilson.

Menurutnya, kenaikan harga yang cukup siginifikan adalah komoditi cabai. Pihaknya akan terus melakukan pemantauan untuk menjamin kebutuhan pangan menjelang Idul adha.

"Cabai rawit sekarang sudah Rp80 ribu, normalnya Rp50 ribu. Cabai merah Rp40 ribu dari harga biasanya Rp30 ribu," jelasnya.

Dian Wahyu K








Berita Terkait



Komentar