#pedulilindungi#kebocorandata#kominfo#kemenkominfo

Kemenkominfo: Tak Ada Kebocoran Data PeduliLindungi

( kata)
Kemenkominfo: Tak Ada Kebocoran Data <i>PeduliLindungi</i>
Pengunjung mal melakukan scan barcode peduli lindungi sebelum masuk ke pusat perbelanjaan modern. Lampost.co/Triyadi Isworo


Jakarta (Lampost.co) -- Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Semuel Abrijani Pangerapan menegaskan tidak ada kebocoran data di aplikasi PeduliLindungi. Hal tersebut menjawab tudingan Amerika Serikat (AS) yang menyebut ada potensi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam penggunaan aplikasi tersebut.
 
"Tidak ada kebocoran data di PeduliLindungi. Sampai saat ini tidak ada yang melaporkan hal itu," ujarnya, Minggu, 17 April 2022.

Baca: Tiga Daerah di Lampung Masuk PPKM Level 1


 
Semuel memastikan Kemenkominfo terus mengawasi penggunaan aplikasi tersebut. Sehingga, masyarakat yang menggunakannya bisa merasa nyaman tanpa harus khawatir data pribadi dimanfaatkan oleh pihak yang tak bertanggung jawab.

Kemenkominfo memastikan bahwa berbagai dugaan kebocoran data di aplikasi yang digunakan hampir semua masyarakat Indonesia itu tidak benar.

"Kemenkominfo mengawasi apabila ada kejadian kebocoran data,"  jelas dia.
 
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD juga membantah tudingan tersebut.

"Aplikasi PeduliLindungi yang diluncurkan sejak 2020, telah membantu Pemerintah dalam menekan kasus penularan covid-19," ujar Mahfud.
 
Dia menjelaskan perlindungan terhadap HAM harus dilakukan secara menyeluruh. Artinya, bukan hanya secara individu, tetapi juga hak kolektif masyarakat.
 
"Dalam konteks ini, negara harus berperan aktif mengatur. Itulah sebabnya kami membuat program PeduliLindungi yang sangat efektif membantu menurunkan penularan infeksi covid-19 sampai ke jenis (varian) Delta dan Omicron," ungkap dia.

Sobih AW Adnan








Berita Terkait



Komentar