Kasus Kebakaran Lahan di Bandar Lampung Naik 4 Kali Lipat di 2023

Bandar Lampung (Lampost.co)-- Kasus kebakaran lahan di Bandar Lampung naik secara signifikan di bulan September.Terbukti sudah 68 kali kasus kebakaran yang dicatat Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung.
Kebakaran di Bandar Lampung ini mengalami kenaikan 4 kali lipat jika melihat kasus di awal Januari, dan hampir 2 kali lipat di bulan sebelumnya Agustus.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung Anthoni Irawan menyebut, kasus kebakaran didominasi aktivitas membakar sampah sembarangan dan membuang puntung rokok sembarangan.
Baca juga: Antisipasi Kebakaran Lahan di Jalan Tol Lampung
Selain itu kebakaran lahan di bulan Agustus lalu mencapai 10 hektare dan di bulan September mencapai lima kali lipatnya yakni 53 hektare.
"Selama bulan Agustus sampai September ini terjadi kenaikan signifikan, di mana pada bulan Juli kebakaran lahan berkisar antara 12 sampai 13 kali. Namun, di bulan Agustus peningkatan signifikan menjadi 43 kali dan di bulan September terjadi 63 kali kebakaran," katanya saat ditemui langsung, Selasa, 26 September 2023.
Baca juga: Kebakaran Lahan di Mesuji Dipadamkan Secara Manual karena Lokasi Sulit Diakses
Lebih rinci, Anthony menyampaikan bahwa Dinas Damkar dan Penyelamatan kota Bandar Lampung terus berupaya meningkatkan pelayanan kita kepada masyarakat.
"Tentunya ini menjadi atensi bersama bagaimana upaya-upaya untuk menanggulangi terjadinya kebakaran lahan. Dan kami tidak hentinya menghimbau masyarakat agar senantiasa tidak abai dalam kondisi kekeringan," jelasnya.
Ia juga menyampaikan pihaknya saat ini telah menempatkan unit mobil pemadam kebakaran berikut dengan personil siaga 1x24 jam tersebar di 14 kecamatan.
Ia juga mengimbau kepada seluruh warga dan perkantoran agar memiliki alat proteksi kebakaran sehingga dapat dicegah sejak dini bila ada suatu peristiwa.
"Damkar juga imbau agar rumah dan perkantoran agar ada alat proteksi kebakaran, jadi sebelum petugas pemadam kebakaran datang minimal sudah ada tindakan pertama," ungkapnya.
Anthoni mengklaim pihaknya telah menyiagakan 14 pos yang tersebar di kecamatan yang ada di kota ini yang siap melayani warga ketika ada panggilan.
"Setiap pos ada empat personel yang bersiaga, dan di Pos Utama Tendean ada 25 personel yang siaga setiap harinya, sehingga sekitar 100 personel yang bersiaga," pungkasnya.
Nurjanah
Komentar